Judul | Abstract | Halaman |
---|
The Performance Of Fossil Diesel-Syn Gas Dual Fuel Compression Ignition Engine For 3 KW Power generation | Dalam penelitian ini dilakukan karakterisasi unjuk kerja mesin generator set sistem dual fuel yang menggunakan bahan bakar fossil diesel dan syn-gas. Bahan bakar syn-gas dihasilkan melalui proses gasifikasi menggunakan reaktor gasifier downdraft sekam padi sistem kontinyu. Sistem mesin dual fuel untuk pembangkit listrik ini terdiri dari unit pengumpan unit gasifikasi unit refinery syn gas mesin dual fuel dan generator set. Reaktor gasifikasi downdraft sekam padi mengkonversi biomassa sekam padi melalui tahapan pengeringan pirolisis oksidasi parsial dan reduksi menjadi raw syn gas. Pemakaian unit pemurnian syn gas untuk membersihkan kandungan debu dan partikel berat yang terikut dalam raw syn gas dengan cara melewatkan raw syn gas dalam unit cyclone dan dilanjutkan dengan membersihkannya dengan air secara berlawanan arah dalam water scrubber. Selain itu dalam water scrubber juga terjadi proses pendinginan. Mekanisme mixer digunakan untuk mengatur rasio syn-gas dan udara pembakaran. Mesin diesel Yanmar telah dimodifikasi dengan sistem dual fuel yang menggunakan model integrasi antara syn gas dan udara pembakaran dan selanjutnya dikopel dengan generator listrik yang membangkitkan daya listrik sebesar 3 kW. Reaktor gasifikasi downdraft sekam padi secara kontinyu menghasilkan syn gas dengan efisiensi sampai 60. Sistem pemurnian gas yang terdiri dari cyclone water scrubber dan filter gas menghasilkan syn gas bersih sampai suhu 40 0C. Mekanisme mixer mangatur rasio syn-gas dan udara pembakaran sampai 50 perbandingan 11. Unjuk kerja mesin diuji pada putaran konstan 1500 rpm pada mode operasi bahan bakar tunggal fossil diesel fuel maupun mode operasi dual fuel fossil diesel dan syn gas fuel. Konsumsi sekam padi pada reaktor gasifikasi sebesar 6 kgh dan mampu menggantikan 72 fossil diesel pada pembangkitan energi listrik 3 kWe. | 151-156 |
Study of the Effect of Electrolyze Variable and Solvent Concentration on Extractive Yield of Patchouli Leaves and the Energy Costs with Using Electrochemical Method of Extractive Distillation Column | Penelitian mengenai pengekstraksian minyak atsiri dari daun nilam ini dilakukan dengan menggunakan peralatan Electrochemical Extractive Distillation Column dimana variable proses yang berpengaruh: Rasio daun nilam dengan pelarut, voltase dan PH. Penelitian dibagi menjadi dua metode yaitu proses non elektrolisa dan elektrolisa. Pada penelitian ini untuk proses non elektrolisa digunakan beberapa variasi variable diantaranya variasi rasio bahan baku daun nilam dengan pelarut 1 : 10, 1 : 15, 1 : 20, Variasi pH yaitu pH 4 dan pH 6 sedangkan untuk proses elektrolisa dilakukan penelitian yang sama dengan proses non-elektrolisa, hanya pada proses elektrolisa ditambahkan variasi voltase 3,6,9,12 volt yang digunakan. Proses pengekstraksian ini berlangsung selama 1 jam dengan temperature operasi 80°C. Untuk proses non elektrolisasi diperoleh rendemen tertinggi sebesar 8.5% pada rasio 1 : 10 dan pH 4. Sedangkan untuk proses elektrolisa, rendemen tertinggi diperoleh sebesar 12.3% pada rasio 1 : 10 dan pH 4 serta voltase 9 volt. Biaya energy untuk menghasilkan setiap kilogram minyak nilai adalah Rp. 183.755,00 yang dihitung berdasarkan perolehan rendemen tertinggi. Biaya energi ini proporsional jika dibandingkan dengan harga jual minyak nilam dengan kualitas minyak nilai yang dihasilkan sesuai dengan standar Mutu Nasional Indonesia (SNI) dengan nomor SNI 2385-1991. | 157-166 |
Comparison of Structural Damage by Liquid Hot Water Pretreatment on Bagasse (Saccharum Officianarum SP.) and Galah Grass (Saccharum Spontaneum Linn) | Ketersediaan bahan limbah lignoselulosa khusunya limbah pertanian yang melimpah dan tidak mengancam keseimbangan ketersediaan bahan pangan dan pakan menjadikannya sebagai sumber bahan baku ideal untuk memproduksi etanol. Bahan lignoselulosa tersebut kaya akan nonosakarida akibat tingginya kandungan selulosa dan hemiselulosa. Bagase (Saccharum officinarum Sp.) adalah limbah padar pabrik gula dan rumput liar Galah grass (Saccharum spontaneum Linn) hingga saat ini belum banyak dimanfaatkan di Indonesia. Bahan lignoselulosa dapat dipecah menjadi gula sederhana dan selanjutnya difermentasikan hingga menghasilkan etanol. Untuk memecah bahan lignoselulosa menjadi gula sederhana yang siap difermentasi diperlukan proses perlakuan awal dan hidrolisa enzimatik. Pada hidrolisa enzimatik, lignoselulosa tidak dapat langsung dipecah menjadi fraksi-fraksi gula sederhana akibat kuatnya ikatan lignin dan sifat kristal dari sellulosa yang ada di dalam lignoselulosa. Oleh karena Itu diperlukan perlakuan awal yang dapat merusak ikatan lingnin dan mengubah struktur kristal daripada selulosa menjadi amorf agar perolehan yield glukosa pada hidrolisa enzimatis meningkat. Penelitian ini di lakukan untuk mengetahui pengaruh perlakuan awal Liquid Hot Water terhadap kerusakan struktur bahan lignoselulosa (Bagase dan Rumput Galah) secara mikroskopik. Bagase hasil sieved di perlakukan pada kondisi 110°C dan 3 bar sedangkan Rumput Galah diperlakukan pada kondisi 200°C dan 20 bar. Kedua kondisi yang berbeda tersebut dipilih mengingat Bagase telah mendapatkan perlakuan mekanik pada proses sebelumnya seperti penggilingan, pemotongan dan lain-lain. Semua bahan lignoselulosa tersebut menggunakan 0,05 w/w ratio bahan terhadap air dengan 10-60 menit waktu perlakuan Pengaruh penambahan larutan buffer terhadap kerusakan struktur juga diamati pada penelitian ini. Kerusakan dan perubahan struktur bahan lignoselulosa diketahul menggunakan analisa SEM/EDX dan digunakan analisa XRD untuk mengetahui kekristalannya. Hasil penelitian menunjukkan adanya kerukana morfologi pada struktur dinding sel kedua bahan lignoselulosa tersebut seperti kerusakan epidermis, parenkima, kutikula dan vascular bundles. Analisa TAPPI pada residu menunjukkan adanya lignin dan hemiselulosa yang berhasil dihilangkan akibat perlakuan awal Liquid Hor Water yang diberikan. Selain itu, hasil analisa kualitatif terhadap hidrolisat menunjukkan tidak dihasilkannya senyawa-senyawa inhibitor (furfural, hidroksi-metil-furfural. and ralisat phenol) sebagai produk samping dan hanya terdapat sejumlah kecil kandungan glukosa didalam filurons Hasil analisa SEM juga menunjukkan bahwa proses pengeringan bahan vane diberikan tidak memperbesar kerusakan struktur sel Saccharum spontaneum sp. Kerusakan terbesar teriadi pada Rumput Galah pada 60 menit perlakuan dan penambahan larutan buffer terhadap bahan akan menghambat kerusakan struktur sel yang terjadi. | 167-176 |
Characterization of Furfuryl Alcohol Derived Carbon Coated Monolith | Penurunan tekanan dari aliran dua fase bergelembung udara-air dalam pipa acrylic vertical berdiameter dalam 36 mm diprediksi dengan menggunakan model aliran homogen dan dispersed bergelembung. Data yang diprediksi dari kedua model dibandingkan dengan data eksperimental dari Nay Zar Aung & Triyogi (2009). Aliran beroperasi dalam range kecepatan superfisial fase liquid antara 0,3 m/s sampai dengan 1,1 m/sdan berturut-turut memberikan range kualitas volumetrik gas sebesar antara 0,05 sampai dengan 0,2. Hasil prediksi dari kedua model aliran tersebut menunjukkan kecenderungan yang sama dengan hasil eksperimental. Tetapi bagaimanapun, prediksi berdasarkan model aliran dispersed bergelembung lebih mendekati hasil eksperimental dibanding model aliran homogen. Dimana model aliran dispersed bergelembung memberikan prediksi kesalahan sebesar 1,64 %, sementara model aliran homogen memberikan prediksi kesalahan sebesar 4,4 %. Kedua model aliran cenderung memberikan keakuratan prediksi pada kecepatan fase liquid yang tinggi (0,7 m/s sampai dengan 1,1 m/s). | 177-183 |
Effects of the Addition of x-Catalysts (x=c(Pd), Nb2O5, Y203) on the Hydrogen Absortption-Desorption Characteristic of Mg-23.5Ni Alloys | Tujuan dari penelitian ini adalah meningkatkan sifat-sifat penyimpanan hydrogen untuk paduan eutektik Mg3.5NI, dan menginvestigasi pengaruh katalis-x (x = C(Pd), Nb2O5, Y2O3) pada sifat penyerapan-pelepasan hydrogen. Paduan eutektik Mg23.5Ni, sebagai material dasar, diproduksi melalui peleburan konvensional. Fase dan kompisisi kimia di evaluasi dengan XRD dan EPMA, Hasil penelitian menunjukkan bahwa fase produk- cor Mg23.5Ni adalah fase-eutektik, dan komposisi kimia paduan mendekati komposisi teoritis. Paduan Mg23.5Ni+5wr% x-catalysts (x= C(Pd), Nb2O5, Y2O3) disintesis dengan menggunakan high-energy SPEX 8000 shaker mill. Pengaruh x-catalysts (x= C(Pd), Nb2O5, Y2O3) pada sifat penyerapan-pelepasan hydrogen telah didiskusikan. Ditemukan bahwa C(Pd) lebih efektif daripada dua katalis lainnya dalam peningkatan sifat penyerapan-pelepasan hydrogen paduan eutektik, serta meningkatkan laju penyerapan-pelepasan hydrogen. | 184-190 |
Various Milling Rate on Intermetallic Phase AL3Ti Formation of Metal Matrix Composite (MMC) Mg-Al-TiO2 | Magnesium merupakan material dengan densitas rendah ketangguhan kekuatan dan kekakuan yang tinggi dan ketahanan aus yang baik serta titik leleh 650°C. Aluminium merupakan material yang ringan tahan korosi dan titik leleh 600°C. Titanium dioksida merupakan material yang tangguh keras ringan dan titik lelehnya tinggi 1857°C. Dengan perbedaan karakter material yang berbeda akan diproduksi material baru komposit metal dengan metode reaksi in-situ dengan variasi kecepatan penggilingan mekanik dimana magnesium sebagai matriks dan aluminium serta titanium bereaksi in-situ membentuk penguat intermetalik Al3Ti. Pada makalah akan didiskusikan permasalahan struktur mikro yang berhubungan dengan sintesa 75 magnesium dengan 14.9 Al serta 10.1 TiO2 dengan variasi kecepatan penggilingan mekanik 700, 750 dan 800 RPM serta sintering pada 900°C selama 90 menit. Hasil pengamatan SEM menunjukkan kehomogenan struktur mikro sebagai fungsi kecepatan penggilingan. Pada daerah interface matriks dengan penguat tidak terjadi reaksi kimia. Fasa intermetalik Al3Ti sebagai hasil reaksi in-situ terbentuk pada sintering 900°C | 191-194 |
Strategies for Labor Productivity to Support Shipyard Competitiveness using PLS Path Modeling | Sebagai negara berkembang, Indonesia telah mampu menyerahkan kapal kepada pemilik kapal asing yang diselesaikan oleh salah satu galangan kapal Indonesia. Situasi kekuatan daya saing internasional ini, maka setiap galangan akan mengurangi biaya pada material dan tenaga kerja. Oleh karena itu, percepatan galangan kapal akan melakukan pengukuran untuk peningkatan rasionalisasi dari produktivitas tenaga kerja.Penelitian ini mengusulkan model persamaan struktural dengan pendekatan partial least square (PLS) path modeling. Model tersebut meliputi inner model dengan 6 variabel laten dan outer model dengan 25 variabel indikator. Aplikasi perangkat lunak statistik - SmartPLS menggunakan perhitungan PLS algortihm don FIMIX-PLS. PLS Algorithm menunjukkan bahwa inner model meliputi 5 variabel laten dan outer model 19 variabel indikator. Sedangkan FIMIX-PLS menunjukkan Bahwa jumlah kelas laten K = 5 dan statistic entropi EN = 0,843937. Variable laten eksogen Aktivitas Kerja dan Kebijakan menunjukkan hubungan yang kuat pada laten endogen Produktivitas. Seperti halnya Variable Kebijakan dan Produktivitas Menunjukan hubungan yang kuat pada laten endogen Daya Saing. Akibatnya, sistem pembangunan kapal akan berorientasi pada keseimbangan interaksi antara daya saing galangan kapal, produktivitas tenaga kerja, PLS alogirithm, FIMIX-PLS | 195-205 |
Modeling of Lateral Vibrations using Finite Element Method and Consistent Mass Matrix on Vertical-Axis Ocean Current Turbine | Penelitian mengenai munculnya fluktuasi gaya dan torsi pada keluaran daya yang dihasilkan oleh generator pada turbin arus laut telah menjadi perhatian serius para peneliti Penelitian dilakukan dengan tujuan perbaikan efisiensi dengan melakukan analisis terhadap aspek yang mempengaruhi. Salah satu aspek yang penting adalah munculnya getaran pada turbin arus laut vang dapat mempengaruhi kinerja dan umur alat. Makalah ini membahas respon getaran lateral pada poros turbin arus laut jenis vertikal aksis dalam dua arah dengan pemakaian tipe fixed-pitch dan passive variable-pitch Penelitian dilakukan dengan simulasi menggunakan metode elemen hingga dan difokuskan pada pemakaian matrik massa konsisten (CM). Tiga Frekuensi natural pertama dan mode etaran diberikan dan dibandingkan dengan pemakaian matrik massa lergumpal (LM). Pola periodik pada tiga variasi kecepatan aliran menunjukkan adanya perbedaan linearitas dari simpangan yang dihasilkan. Hasil akhir vektor simpangan lateral sesuai posisi azimuth rotasi turbin sebagai kombinasi simpangan dalam dua arah didapatkan dengan metode yang sederhana sehingga dapat mempermudah intrepretasi getaran yang terjadi. | 206-214 |
Laboratory-Scale Biopiles and Bio-Sorp Development for Degrading Petroleum Hydrocarbon-Contaminated Soil | Eksplorasi dan produksi minyak bumi dan aktivitas penggunaanya dapat mengakibatnya adanya pencemaran hidrokarbon di lingkungan, Bioremediasi merupakan salah satu pilihan terbaik sebagai teknalogi yang dapat diandalkan untuk membersihkan tanah yang tercemar oleh hidrokarbon. Penelitian Ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh surfaktan dan nutrien pada efektifitas proses bioremediasi tanah tercemar oleh hidrokarbon menggunakan kansorsium mikroba yang diisolasi dari kotoran kuda, dan mengembangkan bio-sorp sebagai bahan inokulan untuk bioremediasi. Proses aklimatisasi menggunakan minyak tanah sebagai sumber karbon berhasil digunakan untuk mengembangkan konsorsium mikroba yang mampu mendegradasi hidrokarbon. Jumlah mikroba aktif setalah 12 hari aklimatisasi mencapai 8.6 x 10^7 cfu/ml. Konsorsium mikroba ini mampu mendegradasi minyak tanah dan minyak solar yang mencemari tanah dengan proses biopile. Penambahan nutrien (NPK) dan surfaktan (deterjen) dalam biopile meningkatkan efektifitas proses bioremediasi Jumlah mikroba aktif setelah 60 hari proses bioremediasi mencapai 2.2 x 10^7 cfu/g tanah. Adanya NPK dan surfaktan dalam bio-sorp meningkatkan aktivitas mikrobanya. Dalam penelitian ini kombinasi 1 % (b/b) surfaktan dan 5 % (b/b) NPK di dalam bio-sorp sudah mencukupi. | 215-220 |
The Impact of Organizational Learning Capability on Firm Performance of Indonesian Manufacturing Firms | Makalah ini berusaha untuk menilai dampak Kemampuan pembelajaran organisasi tertahap kinerja perusahaan dengan menggunakan skala pengukuran yang telah dikembangkan oleh Gomes dkk dan Tippins dkk. Studi ini mencakup sampel dari 192 perusahaan manufaktur. Kemampuan belajar organisasi diklasifikasikan ke dalam empat dimensi: komitmen manajerial, perspektif sistem, keterbukaan dan eksperimen, dan transfer dan Integrasi pengetahuan. Hasil analisis faktor komfirmatori tentang kemampuan pembelajaran organisasi dan kinerja perusahaan menunjukkan bahwa semua item dari dimensinya memiliki faktor loading tinggi hanya pada faktor tunggal yang berkisar antara 0,60 - 0,84. Temuan ini memunjukkan bahwa kemampuan pembelajaran organisasi adalah positif dan signifikan mempengaruhi kinerja perusahaan-perusahaan manufaktur di Indonesia. | 221-390 |
o | | |