Judul | Abstract | Halaman |
---|
Efek Jangka Panjang Kebijakan Terhadap Kondisi Sosiokultural Masyarakat: Studi Kasus Komunitas Tionghoa Pondok Cina, Depok | Sebagai implementasidari ide-ide pembangunan, setiap kebijakan pemerintah tentunya diharapkan memiliki efek jangka panjang sesuai dengan yang diinginkan. Namun demikian, sebagian kebijakan justru dapat membuahkan efek-efek jangka panjang yang tidak diperhitungkan. Efek-efek semacam ini bisa berpotensi menggunakan pertahanan negara dalam kondisi-kondisi ketika krisis melanda. Contoh kasus yang paling gamblang untuk mempelajari hal ini adalah pengalaman sejarah etnis Tionghoa di Indonesia. Sejak masa kolonial hingga pasca-Reformasi 1998, kelompok sosial ini menjadi target dari berbagai kebijakan. Terutama selama masa Orde Baru, kebijakan-kebijakan tersebut bersifat diskriminatif terhadap etnis Tionghoa. Efek jangka panjangnya terlihat jelas ketika etnis Tionghoa turut menjadi korban penjarahan dan pemerkosaan dalam beberapa kerusuhan yang terjadi di tahun 1998. Menggunakan metode penelitian etnografi, dilengkapi dengan pendekatan sejarah, tulisan ini bertujuan untuk mendiskusikan pengaruh jangka panjang kebijakan pemerintahan terhadap kontruksi sosiokultural etnis Tionghoa di Indonesia. Melalui diskusi ini, diharapkan dapat diambil pelajaran untuk merumuskan dan memberlakukan kebijakan yang lebih peka terhadap kondisi aktual masyarakat. | 1-12 |
Pengembangan Sumber Daya Manusia Balitbang Kemhan: Tantangan Dan Peluang | Kompleksitas tantangan dan tuntutan tugas di bidang pertahanan serta upaya pemerintah dalam mempercepat terwujudnya kemandirian industri pertahanan dalam negeri sangat membutuhkan SDM yang handal, kompeten, dan berdaya saing. Kompetensi merupakan kualitas kemampuan pegawai dalam memberikan hasil kerja yang optimal bagi organisasinya. Demikian halnya, Badan Penelitian dan Pengembangan Kementrian Pertahanan (Balitbang Kemhan) membutuhkan sumber daya manusia yang handal untuk menjawab tantangan tugas yang semakin kompleks. Adapun permasalahan yang akn dibahas dalam tulisan ini: 1) Bagaimana upaya pengembangan SDM Balitbang Kemhan dalam rangka menjawab tantangan tugas litbang pertahanan yang semakin kompleks? 2) Jaminan apa yang mampu ditawarkan organisasi sehingga setiap personel yang mendapat perintah tugas belajar merasa nyaman? Dari hasil analisis dan pembahasan disimpulkan bahwa pembinaan dan pengembangan SDM litbang pertahanan harus didasarkan pada keunggulan kompetensi dan integritas tinggi sesuai dengan tuntutan tugas masa mendatang. Untuk mewujudkan setersediaan dan kesiapan SDM litbang pertahanan yang kompeten, penting untuk memberikan kesempatan melanjutkan studi dan diklat teknis tertentu yang relevan dengan kebutuhan organisasi. | 13-24 |
Hasil Pengujian Model Uji PTTA/Puna Male Pada Terowongan Angin | Kegiatan pembuatan model uji Pesawat Terbang Tanpa Awak (PTTA)/Puna Medium Altitude Long Endurance (MALE) tidak terlepas dari sistem koreksi nilai pada pengujian beberapa parameter. Pengujian awal menggunakan simulasi perangkat lunak Computational Fluids Dynamic (CFD). Data yang diperoleh dibandingkan dengan data terowongan angin dengan menggunakan model uji. Kemudian, dilakukan analisis kesesuaian antara momen aerodinamika, tekanan, temperatur, tegangan pada model, dan medan megnet disekitar model, yang terkait dengan gaya hambat dan gaya angkat yang optimal sesuai standar aerodinamika yang telah ditentukan. Untuk melakukan uji pada terowongan angin, dibuat model uji dari bahan aluminium foil. Pengujian dilakukan dengan mempergunakan sistem terowongan subsonik, sistem tetutup, kecepatan angin 70 m/s, ruangan seksi uji 3 x 4 m, dengan skala 1:5,5. Model uji ini menggunakan strut pada sayap PTTA dengan instalasi upside down. Dari hasil analisis model uji diperoleh CLmax sebesar 1,35 (dari target sebesar 1,55), untuk CL/CD maksimum sebesar 21 (dari target sebesar 22). Dengan demikian, diperlukan perubahan drawing dan model uji pada bentuk badan pesawat, dari 75% menjadi 25% semakin ke bawah mendekati ground. Begitu juga dengan ekor V, dari bentuk V dengan sudut kecil menjadi agak melebar. | 25-32 |
Analisis Loads Model Pesawat Tempur IFX | Dalam penelitian ini, analisis loads model dilakukan untuk mengetahui beban-beban desain kritis komponen demi mendapatkan kasus-kasus beban setimbang pada total pesawat IFX yang tengah dalam pengembangan. Analisis beban pesawat dilakukan untuk menentukan kebutuhan tingkat kekuatan struktur pesawat IFX. Hasil dari penelitian dan pengembangan pesawat tempur IFX sejauh ini menunjukkan bahwa loads model pesawat IFX perlu segera dilengkapi dengan studi CFD dan pengujian terowongan angin. | 33-38 |
Analisis Eksperimental Kerusakan Panel Fiberglass Reinforced Polyester Akibat Impak Kecepatan TInggi | Dalam percobaan ini dilakukan pengujian terhadap panel komsopit fiberglass reinforced polyester. Terdapat tiga prosedur yang diujikan, yaitu uji balistik, dan uji tekuk. Uji balistik dilakukan dengan menembakkan amunisi 9 mm tumpul menggunakan pistol FN 46. Penembakan dilakukan pada jarak 5 meter dengan spesimen dalam posisi tergantung. Setelah dikenai uji balistik, spesimen dikenai uji tarik dan uji tekuk. Tujuannya adalah untuk mengetahui gejala material yang muncul setelah uji balistik. Rangkaian percobaan ini ditujukan untuk mengetahui kerusakan panel komposit fiberglass reinforced polyester akibat impak berkecepatan tinggi. | 39-43 |
Desain Konseptual Awal Terowongan Angin Supersonik Untuk Proses V Alidasi Hasil CFD Dalam Perancangan Pesawat Tempur KFX | Dalam rangka meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang dirgantara perlu adanya inovasi pengembangan terowongan angin supersonik. Terowongan angin ini akan dapat mendukung kegiatan pengembangan pesawat tempur KFX, di antaranya untuk menganalisis aliran udara yang terjadi pada pesawat tersebut. Mengingat kecepatan pada terwongan angin ynag ada saat ini hanya 2 Mach, ke depan akan dikembangkan terowongan angin yang kecepatannya mencapai 3-4 Mach. Penelitian ini menggunakan perangkat lunak CFD sebagai data pembanding. | 45-56 |
Ancaman Virus Flu Burung dalam Perspektif Pertahanan Negara | Virus flu burung secara alamiah telah ada di dalam tubuh burung liar (sebagai inang), sehingga tersebarnya wabah virus flu burung dapat diprediksi pada jalur-jalur migrasi saat perubahan musim di belahan bumi Utara dan Selatan. Virus flu burung memiliki karakter mudah bermutasi pada setiap fase melalui hewan atau manusia, sehingga diperlukan laporan perkembangan "epidemiologi" yang berkesinambungan. Ancaman yang paling urgen untuk diperhatikan adalah potensi penggunaan virus flu burung burung sebagai bahan baku "senjata biologi" dan sebagai alat teror. Untuk mengantisipasi ancaman tersebut, dibutuhkan suatu konsep pengamanan yang melibatkan instansi/institusi yang berkaitan dengan tingkatan dan tahapan ancaman yang timbul. UU No. 3 Tahun 2002 pasal 7 ayat (3) menempatkan instansi dan institusi pemerintah sebagai ujung tombak sesuai bidang dan fungsi masing-masing dalam penanganan berbagai ancaman secara terintegrasi, termasuk ancaman flu burung. | 57-68 |
Analisis Mineral Yang Strategis Untuk Pertahanan Negara Di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat | Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan mineral strategis apa saja yang ditemukan di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, berapa besar kandungannya, dan apakah mineral tersebut ekonomis untuk pertahanan negara. Penelitian ini menggunakan metode survei tinjau dengan analisis laboratorium menggunakan Atomic Absorbance Spectrophotometer (AAS). Berdasarkan hasil survei, ditemukan unsur mineral strategis dengan besaran kandungan ppmnya antara lain Mangan (Mn=5.843 ppm), Molibden (Mo=20 ppm), Stibium (Sb=48 ppm), Kobalt (Co=130 ppm), logam tanah jarang (La=410 ppm, Ce=686 ppm, Nd=293 ppm, Sm=82 ppm, Gd=59 ppm, Tb=5 ppm, dan Yb=9 ppm). Adapun Kromium (Cr), Nikel (Ni), Titanium (Ti), dan Vadium (V) belum ditemukan. | 69-80 |
Analisis Pelabuhan Cilamaya Kabupaten Karawang Dalam Rangka Meningkatkan Ketahanan Ekonomi | Ketahanan ekonomi diartikan sebagai kondisi dinamis kehidupan perekonomian bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan kekuatan nasional dalam menghadpi serta mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan yang datang dari luar maupun dari dalam, secara langsung maupun tidak langsung, untuk menjamin kelangsungan perekonomian bangsa berlandaskan Pancasila dan UUD 1945. Salah satu upaya untuk mencapaianya adalah rencana pemerintah pusat untuk membangun pelabuhan internasional di Cilamaya, Kabupaten Karawang. Rencana ini sudah digulirkan sejak tahun 2004. Pelabuhan Cilamaya nantinya diproyeksikan sebagai penunjang pelabuhan Tanjung Priok, yang saat ini sudah tidak bisa menampung kapasitas permintaan pelayaran dan pelayanan jasa peti kemas. Kondisi ketahanan ekonomi masyarakat sekitar Cilamaya masih rendah. Hal ini terlihat dari penghasilan buruh serabutan di kisaran Rp. 60.000, s.d. Rp. 70.00,-/hari, yang tidak sebanding dengan mahalnya kebutuhan hidup sehari-hari. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Berdasarkan tinjauan di lokasi rencana Pelabuhan Cilamaya, saat ini masih terdapat pro dan kontra terkait dampak pembangunan pelabuhan. Sebagian besar berpendapat, jika Pelabuhan Cilamaya jadi dibangun, diharapkan mampu meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Karawang dan sekitarnya. | 81-89 |
Kemunculan Dan Penyebaran Radikalisme Di Kota Surakarta (Solo) | Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan kemunculan dan potensi penyebaran paham radikal pada masyarakat di Kota Surakarta. Kota Surakarta merupakan kota yang heterogen. Di kota ini terdapat lembaga-lembaga pendidikan yang dikategorikan aliran Islam garis keras. Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan analisis deskriptif untuk menentukan prioritas permasalahan yang menonjol. Adapun responden yang terlibat dalam penelitian ini adalah instansi terkait dan tokoh-tokoh agama yang terdapat di Surakarta. Sampel diambil secara acak. Hasil analisis data yang diperoleh menunjukkan bahwa salah satu faktor pendukung kemunculan dan penyebaran radikalisme di kota Surakarta adalah banyaknya orang yang sudah mempunyai paham atau gagasan radikal. Hal ini kemudian didukung oleh adanya kelompok Islam garis keras, kurang pedulinya masyarakat terhadap orang asing yang singgah di Kota Surakarta, dan belum pahamnya masyarakat bahwa peham-paham radikal merupakan ancaman bagi ideologi bangsa Indonesia. | 91-99 |