| Judul | Abstract | Halaman |
|---|
| Implementasi prinsip-prinsip hak asasi manusia pada kasus penyerbuan UNAS | Hak asasi manusia yaitu seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai mahluk Tuhan yang Maha Esa dan merupakan Anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara hukum, pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia. Dalam praktik, hak asasi selalu terkait dengan ketidakadilan, kemelaratan, kesewenang-wenangan, dan bentuk lainnya yang mengandung unsur ketidakpedulian sosial manusia lain. | 051 F5 Vol. 9, No. 3, 2008 |
| Yurisprudensi terapeutik: Peran integratif psikologi dalam proses hukum untuk melayani kesejahteraan pribadi (well-being) klien hukum | By claiming that justice is therapy, the therapeutic jurisprudence perspective reaches beyond how to design and operate a court into a larger question of how law clients should be treated by the justice system. | 051 F5 Vol. 9, No. 3, 2008 |
| Iklim komunikasi dalam organisasi | Dengan tersebarnya arus informasi yang mengalir secara merata, maka seluruh anggota organisasi dapat mengetahui tentang kegiatan organisasinya dan dapat mengetahui maju mundurnya organisasi. Komunikasi akan dapat dilaksanakan dengan lebih baik, apabila seluruh anggota organisasi mampu melaksanakan komunikasi dengan baik. Maka banyak manfaat yang dapat diambil. | 051 F5 Vol. 9, No. 3, 2008 |
| Perlindungan terhadap anak yang berkonflik dengan hukum | Hukuman yang diberikan pada remaja ini dimaknai untuk melindungi ketertiban umum sebagai usaha untuk mencegah terjadinya pelanggaran hukum. Sifat dari penerapan sanksi terhadap anak yang berkonflik dengan hukum, kiranya hanya berupa ultimum remedium (pilihan terakhir). Oleh karena itu, hukum yang dikenakan bukanlah satu pembalasan dendam, para perilaku delikuen tetaplah manusia, yang satu atau yang lain hal menyebabkan terperosok pada lembah perilaku yang salah. | 051 F5 Vol. 9, No. 3, 2008 |