Judul | Abstract | Halaman |
---|
Mediasi Massal Terorisme: Pengantar Critical Terrorism Studies | Tulisan ini merupakan pengembangan dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Pusat Kajian Keamanan Nasional (puskamnas) Universitas Bhayangkara Jakarta Raya mengenai peta terorisme global yang didapatkan dari pemberitaan 56 (limah puluh enam) media massa online di dunia sepanjang tahun 2017. Mediasi massal terorisme merupakan upaya kritis dan reflektif untuk mencoba memahami praktik dan artikulasi wacana terorisme di dunia, khususnya bagaimana media-massa masuk dan meramaikan praktik pewacanaan terorisme. Tulisan ini menunjukkan konstruksi sosial terhadap terorisme cenderung dipengaruhi oleh media massa Barat. Dalam konstruksi media massa, pengertian terorisme dewasa ini merupakan produk dari wacana media massa Barat. Dominasi mediasi massal terorisme oleh media Barat menghasilkan konstruksi wacana terorisme lahir dari tradisi gerakakan Islamisme dan Komunisme.Mediasi massal terorisme menujukkan aksi-aksi kekejaman Israel terhadap Palestina cenderung tidak dianggap sebagai aksi state terrorism.Karena itu, implikasi terhadap pengertian terorisme yang bersifat state-centrist dalam kebijakan kontra-terorisme lebih berorientasi pada keamanan nasional daripada keamanan kemanusiaan (human security). | 1-18 |
Kebebasan Berserikat dan Keamanan Negara: Analisa Biopolitik Transformasi Kebebasan Serikat Buruh di Indonesia | Secara umum, terdapat dua asumsi yang senantiasa dilekatkan pada gerakan buruh Indonesia di Era Reformasi: (1) gerakan buruh menghambat proses produksi dan iklim investasi dengan melakukan demonstrasi dan/atau mogok kerja, (2) gerakan buruh senantiasa membuat tuntutan yang tidak masuk akal dikaitkan dengan tuntutan kenaikan upah. Tulisan ini mencoba memposisikan asumsi-asumsi tersebut sebagai hal yang tidak relevan dan juga berpotensi mengakibatkan kemunduran berpikir dalam melihat bagaiamana gerakan buruh berjuang untukmencapai kesejahteraan bagi seluruh buruh Indonesia. Melalui analisa biopolitik, tulisan ini mencoba merepresentasikan bahwa pemberian hak bagi buruh untuk berserikat bukanlah suatu persoalan keamanan, selama kebebasan berserikat dapat diregulasi dan diarahkan untuk menjamin keberlangsungan hidup buruh, relasi sosial produksi yang kondusif, dan perbaikan kondisi hidup masyarakat guna menopang keberlangsungan sistem ekonomi. Analisa dalam tulisan ini telah memunculkan suatu temuan bahwa tuntutan oleh gerakan buruh merupakan bagian dari mekanisme korektif terhadap sistem produksi di Indonesia. Kebebasan buruh untuk berserikat adalah faktor esensial yang dapat menjamin keamanan ekonomi dan politik serta kedaulatan negara Indonesia. | 19-40 |
Globalisasi dan Hak Asasi Manusia: Tinjauan Kritis Terhadap Wacana Global Governance dalam Upaya Perlindungan Pekerja Migran Indonesia | Diskursus tentang kepemerintahan global hadir bersama dengan globalisasi. Tulisan ini tidak akan menyajikan kepada pembaca perdebatan di antara para penstudi tentang definisi globalisasi, melainkan tulisan ini adalah produksi dari kesadaran kritis penulis. Menggunakan governmentality Foucault untuk mengungkap teknologi memerintah, maka tulisan ini memaparkan bagaimana globalisasi dengan segala isu-isu yang dibawa dan menjadi fokusnya. Isu yang diangkat dalam artikel ini adalah Hak Asasi Manusia (HAM) menjadi rasionalitas politik dalam upaya perlindungan terhadap pekerja migran yang menjadikan HAM sebagai sebuah rezim kebenaran dan dijadikan landasan bagi gerakan-gerakan sosial | 41-68 |
Implementasi jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dalam Konteks Perlindungan Sosial dan Keamanan Nasional: Tinjauan Kritis Dimensi Keamanan Non Tradisional | Tulisan ini mengundang perdebatan untuk melihat kembali konsep keamanan nasional non-tradisional yang meliputi keamanan sosial, ekonomi dan semua aspek yang dimengerti sebagai kondisi bebas dari segala bentuk ketakutan, bahaya dan ancaman. Salah satu aspek penting dari keamanan nasional adalah penelusuran kebijakan dan implementasi kebijakan negara yang melakukan transformasi besar dalam sistem jaminan kesehatan masyarakat, yang dikenal sebagai Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), yang wujudnya di masyarakat dikenal dengan BPJS Kesehatan. | 69-102 |
The Indonesia's Urgency on Adopting New Approach on Comprehensive Prevention in Countering Terrorism Strategy: Lesson Learnt From The Mako Detention Facility's Riot and East java Bombs | Indonesia dihadapkan pada rangkaian serangan teror pada Mei 2018, antara lain: peristiwa kerusuhan disertai penyanderaan polisi oleh narapidana terorisme di Rutan Mako Brimob Kelapa Dua, Depok pada 8 Mei 2018, aksi teror bom bunuh diri terjadi di tiga gereja secara bersamaan pada Minggu pagi, 13 Mei, bom bunuh diri di pintu masuk Polrestabes Surabaya pada 14 Mei. Rangkaian peristiwa ini menunjukkan bahwa terorisme masih menjadi ancaman keamanan di Indonesia. Sejumlah serangan teror di Indonesia diyakini dilakukan oleh kelompok teroris yang berbaiāat ke ISIS. Indonesia dalam rangka penanggulangan terhadap acaman terorisme telah melakukan sejumlah pendekatan baik soft approach maupun hard approach dengan menggunakan model criminal justice. Namun demikian, Indonesia melakukan modifikasi pendekatan criminal justice dengan melibatkan peran militer. Oleh karena itu, diperlukan pemahaman terhadap berbagai bentuk yang diasosiasikan dengan hard approach? dan bagaimana strategi baru yang juga perlu dipertimbangkan melihat ancaman yang ada? Tulisan ini mencoba mengeksplorasi berbagai kemungkinan strategi baru yang diadopsi Indonesia sebagai kelanjutan dari respon PBB terhadap permasalahan ekstrimisme berbasis kekerasan. Makalah ini merupakan pengembangan lebih lanjut terhadap hasil penelitian Pusat Kajian Keamanan Nasional (Puskamnas) Universitas Bhayangkara Raya Jakarta tentang peta global terorisme. | 103-122 |