Jurnal Keamanan Nasional Volume IV, Nomor 2, November 2018 | Perpustakaan Universitas Bhayangakara Jakarta Raya
Advanced SearchJurnal Keamanan Nasional Volume IV, Nomor 2, November 2018
Informasi Detil
Volume |
Volume IV, Nomor 2, November 2018
|
---|---|
Penerbit | Pusat Kajian Keamanan Nasional Universitas Bhayangkara Jakarta Raya : Bekasi., 2018 |
ISSN |
2442-7985
|
Subyek |
Artikel Jurnal
Judul | Abstract | Halaman |
---|---|---|
Mitigasi Konflik di Lingkar Tanbang: Studi Tentang Kontribusi ProgramTanggung Jawab Sosial (CSR) PT. Vale Indonesia di Sorowako | Corporate Social Responsibility (CSR) telah memainkan peran strategis dalam industri pertambangan di Indonesia selama dua dekade terakhir. CSR berkontribusi tidak hanya untuk meningkatkan infrastruktur fisik dasar masyarakat lokal seperti jalan, jembatan, pusat kesehatan, sekolah dan perpustakaan tetapi juga untuk mengakomodasi kebutuhan masyarakat adat dalam melestarikan dan mempromosikan seni dan budaya lokal mereka. Beberapa perusahaan telah memajukan peran CSR untuk secara aktif berpartisipasi dalam mengurangi potensi konflik antar-komunitas di wilayah operasi mereka—tugas yang menakutkan tetapi harus dijalankan—untuk memastikan tanggung jawab sosial dan pemerintah yang berkelanjutandalam beroperasi. Makalah ini bertujuan untuk mengungkap kontribusi CSR PTq` Vale Indonesia dalam mengubah masyarakat multikultural dan peran apa yang dimainkan perusahaan dalam meredakan konflik sosial di lapangan. Studi ini menemukan bahwa manajemen CSR perusahaan, telah mengadopsi metodologi yang transparan, akuntabel dan partisipatif, serta secara efektif meningkatkan kualitas hidup masyarakat lokal. Studi ini juga mengungkapkan bahwa penerapan metodologi partisipatif dalam manajemen CSR tidak hanya meningkatkan partisipasi masyarakat dalam proyek berbasis, tetapi juga meningkatkan kesadaran mereka dalam mengurangi konflik sosial di komunitas multikultural. | 123-140 |
Kebijakan Strategis Mitigasi Ancaman Peredaran Orbit Satelit Terhadap Keamanan Nasional: Pendektan Analytical Hierarchy Process | Ancaman peredaran orbit antariksa ini bagi beberapa kalangan dianggap sebagai ancaman terhadap keamanan nasional satu negara, karena potensi bahaya yang ditimbulkannya seperti sampah antariksa yang menghasilkan kerusakan signifikan bagi wilayah terdampak. Namun sampai sekarang, meskipun sudah meratifikasi konvensi PBB tentang antariksa, Indonesia belum memiliki strategi mitigasi yang komprehensif. Penelitian ini bertujuan untuk membuat strategi kebijakan dalam mitigasi ancaman peredaran orbit satelit, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai alternatif penyusunan kebijakan bagi lembaga terkait. Metode penelitian dilakukan dengan pendekatan mix method yang disesuaikan dengan setiap tujuan penelitian, seperti mempergunakan studi pustaka dan analisis AHP. Analisis AHP menunjukan hasil bahwa responden menginginkan kerjasama Internasional yang dibangun, baik kerjasama bilateral maupun multilateral harus mengedepankan keamanan nasional dengan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai persahabatan dan saling menghargai. Kebijakan mitigasi sampah antariksa yang komprehensif perlu dirumuskan dan ditetapkan yang menjadi dasar untuk bertindak. Mengingat dampak sampah antariksa sangat berbahaya dan masif, pemanfaatan teknologi antariksa menjadi sebuah keharusan untuk digunakan bagi antisipasi, penanganan cepat dan meminimalkan dampak bencana tersebut. | 141-164 |
Network Centric Warfare dan Perang Asimetris di Afghanistan | Perkembangan teknologi informasi di dunia beberapa dekade terakhir membuat Amerika Serikat (AS) mengembangkan doktrin militer dengan berbasiskan teknologi informasi yang disebut sebagai “network centric warfare”. Ketika AS melakukan invasi ke Afghanistan sebagai bagian dari perang global melawan terorisme doktrin “network centric warfare” diuji untuk dapat mengatasi kondisi perang asimetris di Afghanistan dengan kemampuan superioritas informasi dan penggunaan kekuatan tempur (use of force) secara berjejaring yang dapat mengimbangi cara berperang Taliban dan Al-Qaeda yang terorganisir dengan tidak secara terstruktur hirarkis. Dalam kondisi interaksi strategis yang berimbang dalam kondisi perang asimetris ini, seharusnya AS dapat menetralisir Al-Qaeda dan Taliban dengan mudah dan cepat tetapidisparitas yang terjadi dalam perang asimetris di Afghanistan tidak hanya pada kekuatan militer namun juga pada disparitas status, ideologi dan struktural yang membuat tujuan operasi militer di Afghanistan belum sepenuhnya dapat dicapai oleh ASserta membuat perang berlangsung lama. | 165-210 |
Ekonomi Politik Pembunuhan Massal: Prolog Pembunuhan Massal 1965 di Bali | Studi ini berisi tentang kajian yang berusaha menjelaskan tentang sebab terjadinya pembunuhan terhadap anggota dan simpatisan PKI pada 1965. Pembunuhan massal yang terjadi pada tahun 1965 memiliki dimensi persoalan ekonomi politik. Oleh karena itu, artikel ini memilih studi kasus di Bali untuk menjelaskan konteks lokal sebelum terjadinya pembunuhan massal pada tahun 1965. Problem utama dikaji dalam artikel ini adalah mengapa pada 1965 bisa terjadi pembunuhan-pembunuhan dalam skala yang begitu besar? | 211-230 |
Gerakan Islam Radikal di Sulawesi Selatan: Pola Rekrutmen dan Pola Gerakan Komite Persiapan Penegakan Syariat Islam (KPPSI) dan Laskar Jundullah | Komite Persiapan Penegakan Syariat Islam (KPPSI) didirikan pada 28 Mei 2000. Laskar Jundullah merupakan badan otonom di bawah KPPSI, namun demikian tidak terdapat koordinasi yang efektif antara Laskar Jundullah dan KPPSI. Dalam hal perekrutan kenaggotaan KPPSI berlangsung secara terbuka, sebaliknya Laskar Jundullah lebih tertutup. Penelitian ini mencoba menjelaskan hubungan antara keduanya, sekaligus diharapkan bisa menjadi rujukan dalam upaya memahami pergerakan salah satu model dari gerakan radikal keagamaan di daerah. Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara, penelusuran artikel, makalah, dan berita terkait. Penelitian ini menunjukkan bahwa organisasi Islam yang bersifat terbuka bukanlah jaminan terbebas dari hubungannya dengan kelompok radikal. Bahkan karena sifatnya yang longgar, rentan untuk dimanfaatkan. | 231-246 |
Book Review: Atas Nama Kebencian; Kajian Kasus-Kasus Kejahatan Berbasis Kebencian di Indonesia | Indonesia dalam beberapa tahun terakhir dihadapkan pada konflik berbasis agama baik intra-agama atau antar-agama. Faktor-faktor apa saja yang bisa menimbulkan sentimen keagamaan dan memicu konflik-konflik di Indonesia menjadi pemantik diskusi dalam buku ini. Dalam buku ini, Maruli CC Simanjutak menujukkan bahwa ujaran-ujaran kebencian berbasia agama menjadi salah satu pemicu lahirnya konflik-konflik di Indonesia. Ujaran kebencian telah menyebabkan kelompok minoritas terasingkan dan membahayakan posisi mereka. | 247-250 |