Judul | Abstract | Halaman |
---|
Perencanaan Umum Penanaman Modal (RUPM) Kota Tangerang Selatan | Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan dan merencanakan kebijakan penanaman modal dan juga untuk merumuskan strategi peningkatan investasi di Kota Tangerang Selatan. Metode yang digunakan Analitycal Hierarchy Process (AHP) dan analisis SWOT. Dari hasil penelitian menunjukkan arah pendapat para pemangku kepentingan kebijakan: (1) Peningkatan Iklim Investasi, (2) Mendorong Distribusi Investasi, (3) Fokus pada Pengembangan Pangan, Infrastruktur dan Energi, (4) Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, Menengah, dan Koperasi (UMKM), (5) Penyediaan Fasilitas, Kenyamanan, dan / atau Insentif Investasi, dan (6) Promosi Investasi. Sektor prioritas adalah perdagangan, industri, hotel dan restauran sebagai sektor prioritas pertama dengan nilai eigen vektor dari 0,232,
prioritas kedua adalah sektor kesehatan dengan nilai eigen vektor dari 0,202, prioritas ketiga pendidikan dengan eigen terbesar ketiga vektor 0,199, prioritas keempat sektor adalah sektor pertanian, peternakan dan perikanan dengan nilai eigen vektor dari 0,192 dan prioritas terakhir adalah sektor pariwisata dengan nilai eigen vektor hanya 0,169. | 1 - 22 |
Tingkat Efisiensi Pengeluaran Pemerintah Daerah di Pulau Jawa | Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat efisiensi untuk pengeluaraan pemerintah daerah di sektor pendidikan dan pengeluaran pemerintah daerah di sektor kesehatan seluruh Propinsi di Pulau Jawa. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang merupakan Anggaran Pengeluaran Pemerintah sektor kesehatan dan sektor pendidikan dari Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan. Data tersebut mengenai besarnya Angka Harapan Hidup,
Angka Melek Huruf dan Rata-Rata Lama Sekolah. Metode analisis yang digunakan untuk mengukur kinerja melalui efisiensi pengeluaran sektor kesehatan dan pendidikan adalah dengan menggunakan analisis DEA (software DEAP versi 2.1). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pengeluaran Pemerintah Daerah untuk sektor pendidikan secara umum belum efisien. Hanya Propinsi Yogyakarta yang menunjukkan bahwa penggunaan pengeluaran pemerintah sudah efisien. Begitu juga dalam hal output yaitu Angka Melek Huruf dan Rata-Rata Lama Sekolah. Pengeluaran Pemerintah Daerah untuk sektor kesehatan secara umum belum efisien. Hanya Propinsi Yogyakarta yang menunjukkan bahwa penggunaan pengeluaran pemerintah sudah efisien. Begitu juga dalam hal output yaitu Angka Harapan Hidup. | 23 - 46 |
Analisis Fungsi Produksi COBB-Douglass Pada Kegiatan Sektor Usaha Mikro di Lingkungan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta | Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh modal, pekerja, tingkat pendidikan dan teknologi terhadap hasil produksi. Data yang digunakan adalah data primer dengan metode akumulasi data kuesioner terdiri dari 7 item pertanyaan. Penelitian ini merupakan penelitian dengan populasi sebanyak 60 responden (unit usaha). Metode yang digunakan adalah OLS (Ordinary Least Square) dengan menerapkan metode uji asumsi klasik dan uji statistik untuk menguji pengaruh variabel independen terhadap satu dependen. Hasil yang diperoleh menunjukkan
bahwa tingkat pendidikan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap hasil produksi, sedangkan tiga variabel lainnya, yaitu: modal, pekerja, dan teknologi yang positif dan signifikan mempengaruhi hasil produksi. Faktor produksi yang paling mempengaruhi output pekerja. Kondisi skala ekonomis menunjukkan skala yang meningkat sehingga hasil produksi masih bisa ditingkatkan lebih lanjut dengan meningkatkan input. | 47 - 66 |
Efisiensi Persaingan Bank Umum Syariah: Pendekatan Data Envelopment Analysis (DEA) dan Boston Consulting Group (BCG) | Industri Perbankan Syariah di Indonesia sudah mulai dinamis. Ketersediaan produk dan standarisasi produk perbankan syariah, tingkat pemahaman (awareness) produk bank syariah oleh masyarakat dan sumber daya manusia. Market share Perbankan Syariah di Indonesia menjadi kunci semuanya. Data terbaru Direktorat Perbankan Syariah pada 2011 mencapai Rp127,19 triliun, Aset BPRS sebesar Rp3,35 triliun, dapat dihitung total aset perbankan syariah per Oktober 2011 mencapai Rp130,5 triliun. Faktor pembiayaan sangat penting, Data Envelopment Analisys (DEA) adalah alat ukur pembiayaan. Peta performa Bank dalam kompetisi antar Bank dapat dianalisis melalui matriks BCG (Boston Consulting Group). Matriks ini digunakan untuk menggambarkan perbedaan posisi pangsa pasar relatif
antar Bank. Hasil yang didapat menunjukkan bahwa semua bank syariah yang diobservasi berada pada kuadran I atau question marks | 67 - 88 |
Pengaruh Pendidikan Terhadap Pendapatan Domestik Regional Bruto di Indonesia | Tujuan dari penelitian ini ialah untuk menganalisis pengaruh pendidikan terhadap pendapat domestik regional bruto pada 33 propinsi di Indonesia. Metode analisis yang dipergunakan dalam penelitian ini ialah regresi berganda dengan menggunakan enam variabel bebas yaitu angka melek huruf, jumlah tahun sekolah,
tingkat partisipasi sekolah 1, tingkat partisipasi sekolah 2, tingkat partisipasi sekolah 3, dan populasi. Hasil yang ada menunjukkan bahwa jumlah tahun sekolah dan populasi memiliki pengaruh terhadap pendapatan domestik regional bruto. Sedangkan empat variabel bebas lainnya tidak memiliki pengaruh terhadap pendapatan domestic regional bruto. Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa secara umum pendidikan memiliki dampak terhadap pertumbuhan di Indonesia. Oleh karenanya pemerintah sebaiknya membuat suatu program pendidikan yang baik untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia. | 89 - 102 |
Evaluasi Kebijakan Pemerintah Dalam Menjaga Stabilitas Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2013 | Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kebijakan pemerintah melalui beberapa stimulus fiskal dan moneter dalam menjaga stabilitas pertumbuhan ekonomi melalui kebijakan suku bunga, jumlah uang beredar dan inflasi di Indonesia selama tahun 2013. Variabel yang digunakan adalah BI Rate, jumlah uang beredar (M2), dan inflasi. Penelitian ini menggunakan analisis korelasi pearson untuk mengukur
hubungan antara ketiga variabel tersebut. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa BI Rate memiliki korelasi positif signifikan terhadap jumlah uang beredar (M2). BI Rate memiliki korelasi negatif tidak signifikan terhadap inflasi. Sedangkan uang beredar memiliki hubungan positif tidak signifikan terhadap inflasi (M2). Anomali ini bisa disebabkan oleh gejolak nilai kurs mata uang Indonesia terhadap mata uang asing, neraca pembayaran, defisit neraca berjalan ataupun besarnya
hutang pemerintah yang jatuh tempo. Untuk kasus Indonesia, kebijakan
pengendalian inflasi melalui peningkatan suku bunga menjadi tidak efektif jika beberapa asumsi dasar baik model Keynes maupun Monetarist tidak terpenuhi. | 103 - 121 |