Judul | Abstract | Halaman |
---|
Relationship Between Service Quality and Behavioral Intentions: The Mediating Effect of Customer Satisfaction | Penelitian ini dilakukan untuk mengukur hubungan di antara kualitas layanan, kepuasan pelanggan dan niat perilaku. Metode survei digunakan untuk mengumpulkan data dari pelanggan yang mendapat
perawatan di organisasi medis militer di Malaysia. Hasil analisis model jalur Smart-PLS menegaskan bahwa hubungan antara fitur kualitas layanan (tangible, reliability, responsiveness, assurance dan
empathy) dengan kepuasan pelanggan berkorelasi secara positif dan signifikan dengan niat perilaku. Hasil ini menunjukkan bahwa pengaruh fisik, reliabilitas, responsif, jaminan, dan empati terhadap niat
perilaku dimediasi oleh kepuasan pelanggan. | 125 - 144 |
Attitudes of Customers Toward Islamic and Conventional Credit Cards in Indonesia | Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sikap konsumen terhadap kartu kredit syariah dan konvensional. Dengan menggunakan data survei kuesioner online dari 51 responden di Surabaya, Jawa Timur, penelitian ini mengungkapkan bahwa sebagian besar konsumen memiliki kartu kredit karena
faktor kenyamanan, adanya hubungan baik dengan bank, dan adanya penawaran dari pihak pemasaran. Oleh karena itu, penjualan adalah cara paling ampuh untuk mengajak masyarakat daam memiliki kartu kredit syariah. Banyak pelanggan tidak peduli apakah kartu kredit mereka berbasis syariah atau tidak,
asalkan salesman mempromosikan kartu kepada mereka dan kartu tersebut dapat memenuhi kebutuhan pribadi mereka terutama untuk transaksi penjualan dan pembelian secara online, mereka akan menggunakan kartu tersebut. Jumlah penduduk Muslim yang besar di Surabaya harus menjadi bagian
dari pasar yang menguntungkan untuk kartu kredit syariah. Oleh karena itu, pendidikan tentang cara konsumsi Islam dan bahaya riba harus dipromosikan di Surabaya. | 145 - 160 |
Determinant of The Corporate Social Responsibility Disclosure | Tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) memiliki peranan yang sangat penting bagi perusahaan dan saat ini telah menjadi kewajiban bagi setiap perusahaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji
pengaruh kepemilikan institusional, dewan komisaris, profitabilitas dan ukuran terhadap pengungkapan CSR. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur sektor pertambangan yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia periode 2013-2014 dan diperoleh 76 sampel perusahaan. Metode yang digunakan adalah analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya kepemilikan institusional yang berpengaruh terhadap pengungkapan CSR. Ini menunjukkan bahwa struktur kepemilikan institusional dapat bertindak dalam memonitor perusahaan. Dewan komisaris independen tidak berpengaruh terhadap CSR, karena tidak berhasil memonitor tindakan manajemen puncak. Profitabilitas tidak berpengaruh terhadap pengungkapan CSR, dimungkinkan perusahaan memiliki dua cara pandang terhadap CSR. yaitu sebagian perusahaan memandang CSR sebagai pengurang laba dan sebagian ada yang berpendapat sebaliknya. Ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap pengungkapan CSR sehingga dapat disimpulkan bahwa besar kecilnya size tidak mempengaruhi luas pengungkapan CSR. | 161 - 172 |
Enterprise Risk management Implementation Maturity in Non-Bank and Financial Companies | Penelitian terdahulu mengenai penerapan ERM lebih banyak menggunakan variabel dummy untuk mengetahui hubungan ERM dengan variable yang mempengaruhinyai. Penelitian yang menggunakan maturitas manajemen risiko sebagai variabel penelitian masih terbatas. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui tingkat maturitas penerapan ERM perusahaan di luar sektor keuangan yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia selama periode tahun 2015 sekaligus mengetahui pengaruh dari total asset, jumlah pegawai, leverage dan kepemilikan publik terhadap maturitas ERM. Metode analisis yang digunakan adalah kualitatif dan regresi linear berganda. Hasil analisis menunjukan bahwa tingkat maturitas penerapan ERM pada perusahaan yang terpilih menjadi sample selama tahun 2015 masih rendah (mayoritas berada di level initial dan repatable). Selain itu, dari beberapa faktor penentu hanya total asset yang berpengaruh secara signifikan terhadap maturitas ERM. Hal ini berimplikasi bahwa perusahaan terbuka di luar sektor keuangan rentan terhadap risiko. Manajemen sebaiknya mempertimbangkan manfaat masa depan dari ERM yang matang, tidak hanya sekedar untuk mematuhi peraturan. | 173 - 186 |
Religiosity and Entrepreneurial Intention | Hubungan antara agama dan aktivitas ekonomi merupakan sebuah topik riset yang berkembang pesat di bidang ekonomi. Cara pandang sekuler biasanya menempatkan religiusitas hanya sebagai salah satu dari sekian banyak faktor non ekonomi. Namun sudah diterima secara luas bahwa religiusitas adalah sebuah karakteristik individual yang memiliki peran dan dammpak yang sangat besar dalam pengambilan keputusan sehari-hari. Niat untuk berwirausaha di kalangan mahasiswa memerlukan penelitian yang lebih mendalam untuk dapat mengungkap lebih jelas model pembentukan niat berwirausaha, variabel variabel penentu niat, dan bagaimana semua variabel tersebut berinteraksi dan bagaimana religiusitas
individual mempengaruhi proses pembentukan niat dan kekuatan niat yang akhirnya terbentuk. Dengan menggunakan analisis Structural Equation Model (SEM) diperoleh kesimpulan bahwa sikap personal dan norma sosial menjadi variabel yang paling mempengaruhi pembentukan niat, di samping perceived behavioral control. Tiga variabel ini merupakan determinan terpenting dari niat berwirausaha dan etiganya secara langsung dipengaruhi oleh personal beliefs atas faktor-faktor tersebut. Religiusitas terbukti memainkan peran yang penting dalam proses pembentukan niat berwirausaha. Uji empiris menunjukkan
kelompok mahasiswa yang religius memiliki sikap personal yang lebih baik terhadap aktivitas wirausaha dan memiliki kepercayaan diri yang lebih baik dibandingkan dengan kelompok yang tidak religius. | 187 - 206 |
Entrepreneurial Government Mental Attitude Toward The Performance: Study of Local Government Officials in Sitaro Island District | Tuntutan masyarakat terhadap pelaksanaan good governance pada sektor publik beberapa tahun ini semakin meningkat, karena kinerja pelayanan publik dirasakan belum memenuhi harapan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh sikap mental enterpreneurial terhadap Kinerja aparatur
pemerintah di Kabupaten Kepulauan Sitaro. Metode analisis yang digunakan yaitu asosiatif. Teknik analisis menggunakan Regresi Linier Berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan maupun parsial sikap mental enterpreneurial yaitu: Inovator; Sikap pemberani dan kreatif; Menciptakan
nilai dan mengenali peluang, Kemampuan komunikasi; Mobilitas manusia dan sumber daya berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja aparatur pemerintah. Hasil penelitian juga
menunjukkan sikap Inovator merupakan variabel yang terendah nilainya, untuk itu pimpinan daerah sebaiknya meningkatkan sikap Inovator para pegawai, baik melalui pelatihan kepemimpinan, kewirausahaan, atau meningkatkan kualitas pendidikan, sehingga dapat meningkatkan kinerja
aparatur pemerintah. | 207 220 |
Islamic Banking and Empowerment of Small Medium Enterprise | Penelitian ini menganalisis bagaimana efektifitas pengembangan UKM dengan peran Perbankan Syariah di Indonesia. Studi ini juga ingin membuktikan peran perbankan syariah untuk membantu UKM di
Indonesia berdasarkan data dan penelitian. Analisis data dan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode statistik deskriptif. Statistik deskriptif akan diuraikan dengan beberapa data
penjelasan dan dapat dipikirkan dengan distribusi frekuensi pada pusat data distribusi. Hasilnya menunjukkan bahwa pengembangan UKM baik menyangkut jumlah unit usaha, lapangan kerja, dan
pembiayaan dari perbankan syariah menunjukkan arah positif atau meningkat secara signifikan. Selain itu, interaksi antara UKM dan perbankan syariah cukup relatif dekat dan perlu ditingkatkan. Studi ini
hanya memberikan ikhtisar dan gambaran umum tentang dampak positif dari mekanisme perbankan Islam untuk merangsang UKM di Indonesia. Data dan hasil yang diberikan masih perlu didiskusikan
dengan literatur yang lebih komprehensif dan studi fakta di lapangan. | 221 - 230 |
Starbuck's Fair Trade in The Edge of Globalization | Starbucks sebagai korporasi global yang mencerminkan nilai-nilai Amerika berperan penting dalam perdagangan industri kopi. Mulai Februari 2000 Starbucks secara resmi mengadopsi Fair Trade dan
pada awal 2001 secara sepenuhnya Starbucks mengadopsi Fair Trade. Penelitian ini berupaya untuk mengkaji kembali hubungan antara Starbucks sebagai lambang globalisasi dengan Starbucks sebagai korporasi global yang mengadopsi Fair Trade. Penulisan ini juga berupaya menjelaskan bagaimana praktik Fair Trade Starbuck secara keseluruhan dan mengungkap alasan-alasan dibalik Starbucks
mengadopsi Fair Trade. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dengan menggunakan sumber sumber referensi primer dan sekunder baik berupa buku maupun jurnal. Hasil dari penelitian ini
menunjukkan bahwa Starbucks memiliki alasan-alasan kuat yang pada akhirnya membuat perusahaan ini mengadopsi Fair Trade. Proses adopsi Fair Trade yang dikenal dengan istilah CAFE Practices ini ternyata tidak luput dari kritik para pemerhati Fair Trade. | 231 - 248 |
Efficiency of Financing in Sharia Cooperatives | Efisiensi merupakan salah satu indikator kinerja dalam koperasi syariah. Penelitian ini menggunakan metode data envelopment analysis (DEA) untuk mengukur efisiensi dari pembiayaan yang dilakukan oleh koperasi syariah. DEA merupakan salah satu metode yang dipergunakan untuk mengukur efisiensi dengan menggunakan analisis frontier yang telah terbukti. Sampel yang dipergunakan ialah KJKS Kota Bambu Utara (KBU) dan KJKS Kota Bambu Selatan (KBS). Secara rata-rata KJKS KBU mampu mencapai tingkat efisiensi sebesar 98.7%. sedangkan, KJKS KBS mencapai tingkat efisiensi 100%.
Penelitian ini memberikan peranan penting dalam optimalisasi efisiensi pada koperasi syariah, hal ini agar koperasi syariah mampu berdampak signifikan bagi masyarakat. | 249 - 264 |
Development Strategy of Microtakaful Institutions: Case Study Working Group Indonesia | Indonesia adalah salah satu Negara potensial dalam pengembangan institusi takaful mikro. Salah satu
ahli dalam pengembangan takaful mikro adalah Takmin Working Group.TWG adalah grup inisiator yang berkomitmen terhadap pengembangan takaful mikro di Indonesia. Anggotanya terdiri dari para ahli dalam asuransi syariah, keuangan mikro dan akuntansi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi masalah yang dihadapi TWG dalam pengembangan takaful mikro dan menemukan solusinya dengan metode Analytic Hierarchy Process (AHP). Temuan dalam studi ini menunjukkan
bahwa solusi yang prioritas dalam menyelesaikan masalah internal dan eksternal adalah pengembangan
sistem informasi dan pengembangan produk yang inovatif. Komunikasi dan kunjungan terhadap lembaga
keuangan mikro serta sosialisasi terkait produk takaful mikro kepada masyarakat menjadi prioritas
selanjutnya. | 265 - 278 |