Judul | Abstract | Halaman |
---|
The Role of Culture in Prescribing Beliefs and Practices for Achieving Success (Chinese Versus Javaness Managers in Indonesia) | Tulisan ini merupakan suatu studi empiris eksploratif (dilakukan pada tahun 2004-2005) dalam upaya mempelajari implikasi dari institusi sosial masyarakat Cina (guanxi dan wulun) pada nilainilai manajerial dan praktik bisnis mereka dalam meraih sukses dalam organisasi. Tujuan dari studi ini adalah mencari jawaban atas pertanyaan mengapa masyarakat Cina di Indonesia secara
umum berhasil secara ekonomi. Dalam upaya tersebut, studi ini mempelajari nilai-nilai sosial budaya masyarakat Cina, yaitu Konfusianisme, sebagai akar keberhasilan ekonomi Cina perantau,
termasuk yang berada di Indonesia, seperti yang dilontarkan oleh Redding. Dalam studi ini, nilai-nilai manajerial dan praktik bisnis yang berlaku dalam organisasi yang dikelola oleh manajer keturunan Cina dibandingkan dengan nilai-nilai manajerial dan praktik bisnis yang berlaku dalam organisasi yang dikelola oleh manajer keturunan Jawa. Tujuan lain dari studi ini adalah membuat suatu konstruk tentang faktor-faktor yang dapat digunakan sebagai representasi nilai-nilai manajerial dan praktik bisnis yang berlaku di Indonesia secara umum. Hasil studi menunjukkan bahwa hanya ada satu variabel yang secara statistik signifikan membedakan nilai-nilai manajerial dalam kedua
jenis organisasi tersebut. Walaupun hanya ada satu variabel pembeda, namun variabel tunggal ini dapat memberi jawaban atas penyebab keberhasilan masyarakat Cina perantau yang berada di Indonesia. | 117 - 144 |
The Influence of Job Characteristics on Job Satisfaction, Organizational Commitment and Managerial Performance (A Study on Construction Companies in Central Java) | Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa dan menguji pengaruh karakteristik pekerjaan, kepuasan kerja, dan komitmen organisasi terhadap kinerja manajerial. Ada enam hipotesis yang
diajukan dalam penelitian ini, yaitu : 1) Pengaruh karakteristik pekerjaan terhadap kepuasan kerja karyawan manajerial, 2) Pengaruh kepuasan kerja terhadap komitmen organisasi karyawan
manajerial, 3) Pengaruh karakteristik pekerjaan terhadap komitmen organisasi karyawan manajerial, 4) pengaruh karakteristik pekerjaan terhadap kinerja karyawan manajerial, 5) pengaruh kepuasan
kerja terhadap kinerja karyawan manajerial dan, 6) pengaruh komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan manajerial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel komitmen organisasi
sebagai variabel intervening yang menjembatani hubungan antara variabel karakteristik pekerjaan dan variabel kinerja karyawan manajerial. Koefisien jalur variabel komitmen organisasi lebih besar
daripada variabel kepuasan kerja dalam mempengaruhi kinerja karyawan manajerial. Oleh karena itu, dalam rangka peningkatkan kinerja karyawan manajerial, pembangunan komitmen organisasi
yang kuat terutama komitmen afektif sangatlah diperlukan. | 145 - 166 |
The Complementary Nature of Fundamental and Technical Analysis (Evidence from Indonesia) | Analisis fundamental dan teknikal sudah digunakan sejak lama oleh para analis untuk dapat memperkirakan pergerakan harga saham. Kedua bentuk analisis ini seringkali digunakan secara independen tanpa interaksi satu dengan lainnya. Studi yang dilakukan ini bertujuan untuk dapat melihat hubungan antara analisis teknikal dan fundamental, apakah dengan menggabungkan kedua bentuk analisis ini dapat menghasilkan sebuah prediksi yang lebih tepat terhadap pergerakan pasar saham di Indonesia. Studi ini mencakup seluruh saham yang tercantum dalam LQ45 di Bursa saham Indonesia. Hasil riset menunjukkan bahwa, baik analisis fundamental maupun teknikal
secara terpisah memiliki kemampuan untuk dapat memperkirakan pergerakan harga saham. Namun dengan menggabungkan kedua analisis ini dalam sebuah model, dapat memberikan kemampuan prediksi yang lebih kuat. Pada pasar saham Indonesia, analisis teknikal memiliki kemampuan yang lebih baik dalam memperkirakan harga saham kedepannya, karena data teknikal lebih mudah diakses dan tersedia secara umum dibandingkan dengan data fundamental
seperti Prediksi EPS dari Analis, yang hanya tersedia bagi pelanggan dalam jumlah kecil. Dengan menggabungkan kedua bentuk analisis ini , Investor dapat memperoleh laba yang lebih besar dibandingkan hanya menggunakan strategi beli dan simpan. Cara penggabungan kedua analisis ini adalah dimana analisis fundamental dapat digunakan untuk menentukan saham mana yang cukup baik, dan analisis teknikal dapat digunakan untuk menentukan momentum kapan untuk membeli dan menjual saham tersebut. Hasil studi ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dari para pemain saham agar bisa memperoleh keuntungan yang maksimal. | 167 - 184 |
Peranan Faktor-Faktor Individual dalam Mengembangkan Usaha (Studi Kuantitatif pada Wirausaha Kecil di Salatiga) | Kontribusi usaha mikro terhadap perekonomian di Indonesia masih relatif kecil. Hal ini disebabkan oleh banyaknya usaha yang tidak berkembang walau telah dijalankan selama bertahun-tahun. Hambatan dalam mengembangkan usaha dapat disebabkan oleh faktor individu si pengusaha, misalnya hasrat untuk mempertahankan kepemilikan atau menghindari kehilangan kenyamanan menjalankan usaha dalam skala kecil. Studi ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh dari beberapa faktor individual yang dapat mempengaruhi keinginan untuk mengembangkan usaha. Faktor-faktor yang dimaksud adalah motivasi positif (pull factor) saat mendirikan usaha, selfefficacy dan risk taking propensity dari pendiri yang masih menjalankan usaha. Sampel dalam studi ini adalah 50 pedagang kreatif lapangan di kota Salatiga yang juga merupakan pendiri usaha. Untuk mengetahui pengaruh faktor individu terhadap keinginan untuk mengembangkan usaha
dilakukan analisis regresi berganda. Hasilnya menunjukkan bahwa semakin tinggi derajat pull factor saat mendirikan usaha dan self-efficacy pengusaha, semakin besar pula derajat keinginan untuk mengembangkan usaha. Namun demikian, studi ini tidak dapat membuktikan pengaruh risk taking propensity terhadap keinginan untuk mengembangkan usaha. | 185 - 202 |
Strategi Produktivitas Tenaga Kerja dan Daya Saing (Studi Kasus Galangan Kapal Kawasan Pulau Batam dan Jawa) | Kekuatan daya saing internasional mendorong galangan kapal untuk mengurangi biaya material dan tenaga kerja. Oleh karena itu, galangan kapal melakukan pengukuran untuk meningkatkan rasionalisasi ke arah produktivitas tenaga kerja. Penelitian ini bertujuan membandingkan model jalur strategi produktivitas tenaga kerja dan daya saing galangan kapal ukuran menengah di kawasan Pulau Batam dan Jawa. Uji normalitas data kuesioner pada 200 responden yang kompeten di bidang pembangunan kapal melalui rasio skewness dan kurtosis tidak menunjukkan
distribusi normal dari sebuah data. Uji kelayakan model melalui PLS algorithm dan bootstrapping menunjukkan kriteria sedang dan tidak ada perbedaan yang signifikan dalam jalur variabel untuk kedua kawasan tersebut. Variabel laten pertama: daya saing galangan kapal dipengaruhi oleh
kebijakan strategis dan produktivitas tenaga kerja, sedangkan variabel laten kedua: produktivitas tenaga kerja dipengaruhi oleh aktivitas kerja, kebijakan strategis, dan budaya perusahaan. Uji segmentasi model melalui FIMIX-PLS menunjukkan kriteria baik dan tidak ada perbedaan yang signifikan dalam interaksi heterogenitas variabel untuk kedua kawasan tersebut. Hasil akhir dari Shipyard PLS path modeling menunjukkan sebuah hubungan yang konsisten antara kebijakan strategis dan produktivitas tenaga kerja dalam upaya meningkatkan daya saing galangan kapal
Indonesia. | 203 - 222 |