Perselingkuhan menjadi sebuah fenomena sosial yang cukup familiar di masyarakat
dan menyebabkan berbagai masalah. Salah satu dampak negatif dari
perselingkuhan adalah korban mengalami kesejahteraan psikologis yang rendah.
Sehingga salah satu cara untuk menangani hal tersebut adalah dengan melakukan
pemaafan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif
dengan tipe penelitian korelasional bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat
hubungan yang positif antara Forgiveness dengan Psychological Well Being
Penelitian ini melibatkan 130 orang dewasa awal yang memiliki kriteria korban
perselingkuhan dalam hubungan pacaran dengan teknik pengambilan sampel
menggunakan teknik purposive sampling.