Undang-undang Perbankan mengatur bahwa dalam memberikan fasilitas kredit, kreditur berhak meminta jaminan kepada debitur, di mana salah satu jaminan kredit adalah jaminan hak tanggungan. UU Hak Tanggungan mengatur bahwa Hak Tanggungan dapat berupa hak atas tanah seperti hak milik. Dalam praktiknya perjanjian kredit tidak selalu berjalan mulus di mana seringkali debitur tidak melaksanakan kewajibannya dalam memenuhi prestasinya untuk melunasi hutang (wanprestasi), sehingga untuk membayar ganti kerugian akibat debitur wanprestasi, kreditur selaku penerima hak tanggungan berhak melakukan lelang terhadap objek hak tanggungan untuk melunasi hutang debitur. Namun dalam praktiknya banyak debitur yang justru mengguggat kreditur dengan alasan lelang yang dilakukan tidak sesuai prosedur. Adanya gugatan kepada kreditur terhadap proses lelang ini tentu dapat merugikan kreditur, karena dengan adanya gugatan dapat berakibat pada batalnya lelang, dengan begitu tentu kreditur mengalami kerugian yang berlipat akibat dari debitur wanprestasi dan juga akibat lelang yang telah dilaksanakan lalu dibatalkan. Tujuan dalam penulisan skripsi ini untuk menganalisis secara yuridis bagaimana perlindungan yang diberikan oleh UU Hak Tanggungan kepada kreditur terhadap proses lelang yang digugat oleh debitur. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian hukum normatif yang dilakukan dengan mengkaji bahan pustaka.

S09614

FH 0133 2024

Bekasi

Tersedia