Museum belum menjadi tujuan utama bagi para wisatawan. Hal tersebut karena stigma masyarakat terhadap museum yang menilai museum sebagai tempat yang membosankan. Sehubungan dengan stigma masyarakat terhadap museum yang mana dinilai membosankan oleh sebagian besar masyarakat karena museum memiliki tampilan yang sudah ketinggalan zaman, seram, dan kurang menarik, membuat pemerintah melakukan upaya dalam bentuk revitalisasi pada museum di Indonesia, salah satunya pada Museum Gedung Juang Bekasi dengan mengusung konsep digital. Augmented Reality merupakan bentuk dari revitalisasi yang dilakukan oleh pemerintah terhadap Museum Gedung Juang Bekasi. Fitur ini mengajak pengunjung untuk bermain game secara virtual dan pengunjung sebagai tokoh utamanya. Dengan adanya Augmented Reality di Museum Gedung Juang Bekasi dapat menciptakan terjadinya komunikasi di dalam pengoperasiannya. Hal tersebut tentu menambah pengalaman komunikasi bagi pengunjung. Pada penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi, yang di mana pendekatan fenomenologi merupakan upaya untuk menjelaskan arti pengalaman hidup oleh sejumlah orang mengenai suatu konsep atau gejala, termasuk konsep diri dan pandangan tentang hidup mereka sendiri.