Phubbing adalah sebuah istilah dari kata phone (telepon) dan snubbing (menghina) yang merujuk jika seseorang selalu terpaku dengan smartphone-nya dan berujung tidak memperhatikan orang disekitarnya ketika sedang bersama lawan bicara sehingga mengakibatkan kualitas hubungan interaksi antar individu menjadi bermasalah, dalam penelitian ini fokus utama ditujukan pada perilaku phubbing dalam kualitas hubungan romantis pada remaja akhir. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui makna perilaku phone snubbing dalam hubungan romantis pada remaja akhir di Kota Bekasi. Adapun jenis penelitian dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan fenomenologi untuk memahami suatu kejadian sosial di dalam kehidupan masyarakat berdasarkan suatu peristiwa (fenomena). Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan cara wawancara, observasi, dan dokumentasi. Subjek dalam penelitian ini adalah remaja akhir yang berada dalam hubungan romantis dan mengidentifikasi dirinya sebagai pelaku dan korban phubbing. Penelitian ini menggunakan konsep fenomenologi Alfred Schutz, yang berkaitan dengan aktualisasi diri dan berasal dari manusia itu sendiri dan mengandung suatu makna. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bahwa perilaku phubbing sebagai phubber, menanggapi bahwa phubbing dengan adanya niatan dilakukan untuk beralih dari masalah dengan pasangan atau waktu yang kurang produktif. Sedangkan ketika informan berada dalam perspektif sebagai korban, individu kerap kali merasa diabaikan, kurang dihargai, dan merasakan keraguan terhadap hubungan dan harga diri. Selain itu, secara garis besar informan menyatakan bahwa phubbing dapat berpotensi menjadi kekerasan dalam hubungan romantis. di sisi lain ada kalanya individu melakukan phubbing untuk meningkatkan kualitas hubungan sebagai referensi dalam proses komunikasi antara pasangan.

S09714

FIK 0186 2024

Bekasi

Tersedia