Kemajuan teknologi saat ini menghadirkan media baru yang mendukung dan menjadi tempat komunikasi antara idol dengan penggemar yaitu Bubble Lysn atau sering disebut Bubble oleh para penggemar. Bubble membuat komunikasi yang terjalin antara penggemar dengan idol terasa lebih intens, dekat, dan intim, apalagi pesan yang dikirimkan oleh idol berisikan pesan yang menyangkut kegiatan sehari-harinya, hal tersebut membentuk sebuah kedekatan antara penggemar dan idol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan bagaimana simulasi keintiman antara idol dengan penggemar di dalam aplikasi Bubble Lysn. Jenis penelitian deskriptif kualitatif. Peneliti menjelaskan hasil dan pembahasan simulasi keintiman antara idol dengan penggemar dalam aplikasi Bubble Lysn sebagai pengalaman penggemar diperkuat dengan konsep simulasi milik Jean Baudrillard dan konsep keintiman. Hasil penelitian menunjukan bahwa aplikasi Bubble Lysn yang menjadi simulasi komunikasi dan interaksi yang terjadi antara idol dengan penggemar di Bubble terasa lebih intim dan intens, sehingga memunculkan kedekatan seperti teman yang dirasakan oleh penggemar yang berlangganan Bubble Lysn. Simulasi di Bubble terjadi karena adanya fitur-fitur yang mendukung terjadinya simulasi tersebut. Pesan-pesan yang idol kirim di Bubble menjadi simulasi kedekatan sehingga membuat penggemar ingin terus berlangganan Bubble untuk menjaga keintiman tersebut.