Indonesia terdiri dari beragam suku, agama, dan budaya dari Sabang hingga Merauke. Keragaman ini merupakan kekayaan yang memperkaya kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Pluralisme agama menjadi realitas sosial yang harus dihadapi oleh masyarakat modern. Toleransi terlihat dalam kegiatan sosial sehari-hari, seperti gotong royong di lingkungan perumahan. Di Kampung Bali Bekasi, yang terdiri dari 20 KK warga asli Bali dan 64 KK non-Bali, toleransi dan kerja sama terjalin meski mayoritas warga beragama Muslim. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan paradigma konstruktivisme untuk menjelaskan fenomena sosial berdasarkan pengalaman objek yang diteliti. Kampung Bali Bekasi menjaga solidaritas antar umat beragama dengan rasa hormat dan toleransi tinggi. Tingkat globalisasi yang tinggi membuat komunikasi antar budaya semakin penting untuk menghindari kesalahpahaman, konflik, atau diskriminasi. Hambatan dalam menjaga solidaritas di Kampung Bali Bekasi antara lain adalah kesibukan individu warga.