Kedatangan kelompok Timur Tengah di Indonesia membuka gerbang perpaduan budaya yang memperkaya tradisi lokal. Hal ini terlihat jelas dalam kesenian Rebana yang memadukan unsur-unsur budaya Betawi dengan perpaduan budaya Timur Tengah, proses akulturasi ini melahirkan budaya yang baru dan unik. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji akulturasi budaya yang terjadi antara kelompok Betawi dan kelompok Timur Tengah di Kampung Mawar, Kota Bekasi, dengan fokus pada komunikasi antarbudaya melalui kesenian rebana. Kampung Mawar, yang dikenal juga, merupakan wilayah dengan perpaduan budaya Arab dan Betawi. Penelitian ini menggunakan teori Akomodasi dari Howard Giles dengan metode penelitian deskriptif kualitatif. Hasil dari penelitian ini menggaris bawahi bahwa penyesuaian komunikasi interpersonal dan komunikasi sosial adalah alat penting untuk menciptakan keharmonisan, mengurangi konflik, dan meningkatkan efektivitas komunikasi. Dalam konteks interaksi budaya yang beragam, seperti yang terjadi di Kampung Mawar, proses ini membantu memfasilitasi pertukaran budaya dan integrasi sosial, memungkinkan budaya yang berbeda untuk berinteraksi dan beradaptasi satu sama lain dengan lebih baik.