Dalam penggunaan kata sarkasme dalam lirik lagu ini peneliti menarik untuk mencari pemaknaan dan pemahaman lebih dalam tentang cara band Seringai menyampaikan kritik terdahap sosial dan politik melalui musik. Di dalam hal ini memakai metode semiotika Roland Barthes untuk yang berfokus kepada tanda–tanda dan makna yang terkandung dalam suatu teks. Roland Barthes mengacu pada teks secara keseluruhan. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah semiotika Roland Barthes, yang menggunakan dua tahap seperti signifikansi yang disebut (two order of signification), denotasi, konotasi dan mitos. Hal ini dikarenakan tanda-tanda yang menyangkut bahasa, kata, kalimat melaksanakan arti dengan pembacanya. Pembaca yang dapat menghubungkan tanda tanda dengan apa yang ditandakan sesuai dengan konvensi teks dalam sistem bahasa yang bersangkutan. Adalah penelitian terhadap sebuah lirik lagu “Omong Kosong” yang terdapat di dalam album “Seperti Api”, seperti yang sudah di sebutkan oleh peneliti sebelumnya, lirik lagu ini memiliki makna sarkasme yang ada di dalamnya, sehingga peneliti menarik untuk menganalisis lirik lagu “Omong Kosong” dengan menggunakan teori semiotika Roland Barthes untuk mengkaji makna denotasi, konotasi, mitos di dalamnya. Pada analisis lagu yang telah dilakukan oleh peneliti, maka peneliti akan menyimpulkan suatu hasil yang didapat selama penelitian, dimana yang menjadi objek penelitian adalah lagu “Omong Kosong” kelompok musik Seringai. Analisis yang dilakukan peneliti pada lagu ini yaitu meliputi lirik yang terdapat pada lagu “Omong Kosong”. Lirik lagu “Omong Kosong” karya kelompok musik Seringai, merupakan sebuah lirik yang didalamnya terdapat tanda hubungan petanda dan penanda, yang jika pada semiotika Barthes dinamakan denotasi dan konotasi.