Berbicara di depan publik bukanlah hal yang mudah, diperlukan pelatihan dan kepercayaan diri agar dapat berbicara serta menyampaikan gagasan dengan baik. Seseorang memang dapat berbicara sebagaimana mestinya, namum tidak semua orang dapat berbicara di depan publik atau public speaking. Kecemasan dalam public speaking lekat kaitannya, seseorang pasti mengalami kecemasan saat berbicara di hadapan banyak audiens, begitupun dengan mahasiswa. Masih banyak mahasiswa yang mengalami kecemasan komunikasi, salah satunya saat melakaukan praktik public speaking. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengalaman dan motif kecemasan komunikasi sebelum dan sesudah pembelajaran public speaking. Adapun jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan metode fenomenologi. Subjek penelitian yaitu mahasiswa aktif fakultas ilmu komunikasi di Universitas Bhayangkara Jakarta Raya angkatan 2020 yang telah mengikuti mata kuliah public speaking semester 5 tahun 2022. Berdasarkan hasil penelitian, sebelum pengajaran public speaking (because of motive) mahasiswa memiliki pengalaman kecemasan komunikasi dengan berbagai motif penyebab seperti motif takut karena berhadapan dengan audiens, motif ketidaksiapan secara materi, dan motif tidak percaya diri. Setelah pengajaran public speaking (in order to motive) mahasiswa mengalami perubahan positif dengan empat motif tujuan, yaitu seperti motif melatih keterampilan public speaking, motif meningkatkan kepercayaan diri, motif mengurangi kecemasan komunikasi, dan motif kewajiban peminatan public relations.