Film sebagai medium yang kompleks, memiliki daya tarik yang besar bagi masyarakat. Film juga terbukti menjadi alat yang efektif untuk menginspirasi dan memotivasi penonton melalui karakter, gaya, alur cerita, peristiwa tokoh, dan ekspresi wajah, karena hal ini memungkinkan pesan yang disampaikan lebih mudah diserap oleh penonton. Seperti mengangkat kembali peran Ibu dalam budaya Jawa Yogyakarta yang dituangkan oleh sebuah film Losmen Bu Broto (2021). Penelitian ini bersifat kualitatif dengan metode digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif analisis semiotika John Fiske, yang terdiri dari tiga tingkatan: Realitas, Representasi, dan Ideologi pengumpulan data dilakukan melalui observasi, dan dokumen (artefak), wawancara informan yang berada di dalam penelitian ini 5 orang yang 2 diantaranya adalah sepasang yaitu Ibu dan anak dan 1 informan lainnya adalah seorang Ibu . Teknik keabsahan datanya menggunakan teknik triangulasi sumber yang dimana hasil dari wawancara yang saya buat adalah peran Ibu dalam budaya jawa Yogyakarta dilihat dari sebuah pola asuh. Untuk menggambarkan peran Ibu dalam keluarga serta budaya Jawa Yogyakarta yang terlihat dalam film tersebut, berdasarkan tiga tingkatan yaitu melalui level realitas dengan kode realitas seperti lingkungan, penampilan, gestur (ekspresi atau gerak tubuh). Level representasi dengan kode representasi seperti pencahayaan, musik, teknik kamera, dan dialog, dan level ideologi ditemukannya ideologi patriarki. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seorang perempuan saat dibedakan dengan cara didik dan pola asuh yang membuat perempuan tidak memiliki ruang gerak yang banyak untuk mengambil keputusan.