Komunikasi Edukatif Antara Apoteker Dengan Customer Dalam Memberikan Informasi Tentang Penggunaan Antibiotik Di Apotek Kimia Farma Rawalumbu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana komunikasi yang dilakukan oleh Apoteker kepada customer dalam memberikan informasi dan edukasi tentang penggunaan antibiotik. Penelitian ini menggunakan konsep komunikasi informasi dan edukasi kesehatan yaitu, komunikasi oral, komunikasi terapeutik, komunikasi S.B.A.R dan bimbingan konseling dengan metode kualitatif deskriptif. Informan dalam penelitian ini berjumlah lima orang yang terdiri dari satu informan bekerja sebagai Apoteker di Apotek Kimia Farma Rawalumbu dan empat informan lainnya merupakan customer tetap dan tidak tetap pengguna antibiotik.Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini adalah komunikasi edukasi yang dilakukan oleh Apoteker kepada customer dalam memberikan edukasi tentang penggunaan antibiotik menggunakan konsep komunikasi informasi dan edukasi kesehatan melalui empat tahap yaitu, komunikasi oral, komunikasi terapeutik, komunikasi S.B.A.R dan bimbingan konseling, strategi komunikasi tersebut sangat dibutuhkan oleh tenaga kesehatan yaitu Apoteker untuk melakukan komunikasi informasi serta edukasi kepada customer. Pemberian informasi dan edukasi merupakan bagian dari pelayanan kesehatan di Apotek, pembelian antibiotik tanpa menggunakan resep disebabkan karena customer mendapatkan saran dari tetangga atau teman terdekat, dan tidak melakukan konsultasikepada dokter, dan masih banyak Apotek yang melanggar peraturan seperti menjual antibiotik tanpa resep dokter.