Amonium klorida sering digunakan di berbagai industri seperti pupuk, baterai, dan farmasi. Saat ini, kebutuhan akan amonium klorida masih dipenuhi dengan impor. Rencana awal untuk mendirikan pabrik produksi amonium klorida direncanakan di Kawasan Industri Gresik, Jawa Timur dengan luas bangunan 27.381 m2 dengan metode methatesis amonium klorida-natrium sulfat. Bahan baku berupa amonium sulfat yang diperoleh dari PT.Petrokimia Gresik dengan konsentrasi 99% dan natrium klorida yang diperoleh dari PT.Garam Indonesia dengan konsentrasi 94%. Pabrik dirancang dapat beroperasi selama 330 hari dan membutuhkan karyawan sebanyak 128 orang. Produk yang dihasilkan adalah 99% Amonium klorida dan produk samping berupa Natrium Sulfat 89%. Bahan baku diumpankan ke dalam masing-masing mixer untuk diencerkan menjadi larutan amonium sulfat 36% dan natrium klorida 35%. Setelah itu di umpankan kedalam heat exchanger untuk dinaikkan suhunya menjadi 800C. Reaksi berlangsung dalam reaktor alir tangki berpengaduk (RATB) pada suhu 100°C dan tekanan 1 atm. Produk dari reaktor dialirkan ke rotary filter untuk memisahkan endapan natrium sulfat, yang kemudian disimpan sebagai produk samping.