Penelitian ini mengeksplorasi bagaimana komunikasi resiliensi dapat memperkuat ketahanan ibu rumah tangga yang hidup dengan HIV/AIDS di Kota Bekasi. Perempuan dalam situasi ini menghadapi tantangan signifikan, termasuk stigma, diskriminasi, krisis identitas, dan isolasi sosial. Penelitian ini menggunakan Teori Komunikasi Resiliensi dari Buzzanell, yang mengidentifikasi lima proses utama dalam membangun resiliensi: menciptakan kenormalan baru, menegaskan jangkar identitas, memelihara jaringan komunikasi, menerapkan logika alternatif, dan melegitimasi perasaan negatif. Penelitian ini menyimpulkan bahwa komunikasi resiliensi tidak hanya membantu mereka bertahan, tetapi juga berkembang dalam menghadapi situasi sulit. Disarankan agar studi lebih lanjut mengeksplorasi komunikasi resiliensi dalam konteks demografis yang berbeda, sementara aplikasi praktisnya termasuk memperkuat sistem dukungan komunitas dan memberikan pelatihan keterampilan komunikasi bagi penyedia layanan kesehatan serta keluarga yang terkena dampak.