Kehadiran UU ITE saat ini membuat masyarakat cenderung menahan diri dan mengubah cara para content creator dalam menyampaikan kritiknya di media sosial ke dalam bentuk sarkasme. Salah satunya seperti yang dilakukan oleh @acjoo pada video konten sarkasme dalam topik “Kelas Rakyat”. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis resepsi khalayak dalam menonton video konten sarkasme pada topik “Kelas Rakyat” di akun Tiktok @acjoo dengan menggunakan Teori Resepsi Khalayak (Stuart Hall). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan 6 informan kunci selaku khalayak yang menonton video konten “Kelas Rakyat”, serta wawancara dengan 1 informan tambahan yaitu pemilik akun Tiktok @acjoo. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa keenam informan memiliki resepsi yang beragam dalam menonton video konten sarkasme pada topik “Kelas Rakyat”. Dengan demikian, keenam informan berada pada posisi penerimaan yang berbeda- beda. Dari 6 informan, ditemukan 2 informan berada pada posisi hegemoni dominan, 4 informan pada posisi negosiasi, dan tidak ada informan yang berada pada posisi oposisi. Meskipun demikian, keenam informan memiliki pandangan yang relatif sama terkait video konten “Kelas Rakyat”. Terlebih, mereka berada di kelompok usia yang sama yakni merupakan Generasi Z. Keenam informan menyetujui bahwa video konten “Kelas Rakyat” termasuk konten sarkasme sebagai suatu sarana kritik sosial yang menghibur, sehingga membuat mereka tertarik berpartisipasi politik secara aktif melalui konsumsi dan distribusi informasi di media sosial. Maka dari itu, pengemasan video konten “Kelas Rakyat” dianggap sebagai salah satu cara yang tepat dalam