Keluarga campuran Peranakan Tionghoa-Betawi di Kecamatan Babelan menjadi topik menarik untuk diteliti karena mencerminkan dinamika komunikasi lintas budaya di wilayah yang memiliki keragaman budaya yang unik. Pernikahan antarbudaya sering kali menghadirkan berbagai tantangan dalam komunikasi, seperti perbedaan bahasa, tradisi, serta nilai-nilai budaya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana keluarga campuran peranakan Tionghoa-Betawi di Kecamatan Babelan mengelola perbedaan budaya dalam komunikasi sehari-hari. Studi ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode etnografi untuk mendeskripsikan proses komunikasi dan proses akulturasi budaya di dalam keluarga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi dalam keluarga campuran tersebut melibatkan proses negosiasi budaya, penggunaan bahasa yang bercampur, serta adaptasi terhadap tradisi kedua budaya. Proses akulturasi terlihat dari tradisi keluarga, gaya komunikasi, dan cara keluarga menyelesaikan konflik atau menghadapi perbedaan budaya. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa keberhasilan komunikasi lintas budaya dalam keluarga campuran sangat dipengaruhi oleh toleransi, kemampuan beradaptasi, serta penghargaan terhadap nilai-nilai budaya masing-masing pihak.

S10620

FIK 0026 2025

Bekasi

Tersedia