Ayah tunggal kini menjadi salah satu fokus penting dalam masyarakat modern, dengan peranannya yang semakin diangkat dalam berbagai media, termasuk film. Salah satu contoh yang menonjol adalah film Fatherhood, yang menggambarkan perjuangan emosional seorang ayah dalam membesarkan anaknya sendirian, di tengah berbagai tantangan hidup yang harus dihadapinya. Film ini memberikan gambaran mendalam mengenai bagaimana seorang ayah tunggal berjuang untuk memenuhi kebutuhan fisik dan emosional anaknya, sambil berusaha untuk tetap menjalani kehidupan yang stabil dan bahagia meski tanpa pasangan hidup. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana peran ayah sebagai orang tua tunggal direpresentasikan dalam film Fatherhood menggunakan pendekatan metode kualitatif deskriptif dan analisis semiotika Roland Barthes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa film ini menggambarkan peran ayah tunggal melalui beberapa kategori utama: sebagai economic provider (dua adegan), friend & playmate (dua adegan), caregiver (delapan adegan), teacher and role model (dua adegan), dan protector (satu adegan). Masing-masing peran ini diperlihatkan secara mendalam, menciptakan gambaran yang kompleks dan realistis mengenai kehidupan seorang ayah tunggal. Fatherhood berhasil merepresentasikan dunia nyata dengan menghadirkan cerita dan visual yang terasa sangat relevan dan bermakna. Melalui pendekatan ini, penonton dapat memperoleh perspektif baru tentang kehidupan ayah tunggal, serta menyadari betapa pentingnya peran mereka dalam perkembangan anak dan dinamika keluarga yang harmonis.