Permasalahan pengelolaan sampah di TPA Sumur Batu, Kota Bekasi, mencerminkan tantangan besar dalam membangun kesadaran warga setempat terhadap pentingnya pengelolaan sampah yang baik dan berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran komunikasi lingkungan yang diterapkan oleh pengelola TPA dalam membangun kesadaran warga sekitar. Pendekatan kualitatif digunakan dalam penelitian ini dengan metode deskriptif, melalui observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi yang dilakukan pengelola TPA, meskipun telah mencakup sosialisasi dan edukasi, belum sepenuhnya efektif dalam mengubah pola pikir dan perilaku warga. Faktor utama yang memengaruhi rendahnya kesadaran warga adalah kurangnya pendekatan emosional, minimnya partisipasi warga sekitar. Komunikasi lingkungan yang efektif dilakukan dengan cara melakukan tahapan komunikasi yang dapat menganalisisn isu lingkungan, melalui komunikasi secara langsung. Sementara komunikasi yang dilakukan secara tidak langsung dinilai kurang efektif karena tidak semua warga menggunakan media sosial (Instagram dan FaceBook).