Kekerasan pada perempuan merupakan isu sensitif yang mampu mengingatkan trauma pada para korbannya. Namun, tidak semua korban kekerasan hanya diam saja saat kejadian memilukan tersebut. Noodweer Exces merupakan tindakan pembelaan diri yang melampaui batas yang dilakukan para korban kekerasan saat nyawa, harta, ataupun kehormatan mereka terancam. Dengan kreatifitas para sineas Indonesia, isu kekerasan seksual mampu diangkat menjadi tema film yang mendapat banyak pujian alih-alih mendapat hujatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana struktur naratif pada film “Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak” terkait tindakan Noodweer Exces dengan fungsi naratif Vladimir Propp. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik observasi, dokumentasi dan stuadi pustaka. Penelitian ini menggunakan metode analisis struktur naratif model Vladimir Propp dengan menggunakan 31 fungsi karakter pada cerita dalam sebuah film. Hasil dari penelitian ini didapatkan 13 dari 31 fungsi propp yang berfokus pada tindakan Noodweer Exces dinarasikan dalam adegan film “Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak,” dan ditemukan 5 dari 7 karakter pada sebuah narasi cerita menurut Propp. Struktur naratif fungsi karakter pada film ini dapat memberikan dasar untuk pengembangan dari sebuah premis cerita yang unik dan menarik, membuat pengembangan cerita menjadi lebih konsisten, dapat membantu para penonton lebih terlibat dan terhubung dengan cerita, menjadi sarana untuk para sineas film dalam menyampaikan tema dan pesan yang lebih efektif, menjaga keberlanjutan cerita dan ketegangan, serta memungkinkan adanya perkembangan karakter dan transformasi dalam cerita.