Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis komunikasi instruksional antara guru dan siswa dalam pembelajaran sejarah di SMA Negeri 9 Tambun Selatan. Dengan menggunakan metode kualitatif, data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi instruksional melibatkan tiga tahapan utama: persiapan, penyampaian, dan penilaian. Guru berperan sebagai komunikator utama yang merancang isi dan tujuan pembelajaran, menggunakan berbagai metode seperti diskusi, ceramah, dan pemanfaatan media teknologi seperti PowerPoint dan platform daring. Hambatan komunikasi instruksional ditemukan pada aspek sumber (guru), saluran (media), dan komunikan (siswa). Hambatan tersebut meliputi penjelasan yang terlalu cepat, keterbatasan fasilitas, dan kondisi fisik atau psikologis siswa. Untuk mengatasi hambatan ini, guru mengadopsi pendekatan adaptif seperti menciptakan media pembelajaran interaktif, memberikan kebebasan gaya belajar, serta melakukan pendekatan personal kepada siswa. Penelitian ini menekankan pentingnya fleksibilitas, kreativitas, dan keterlibatan aktif siswa dalam meningkatkan kualitas komunikasi instruksional, yang pada akhirnya mendukung keberhasilan pembelajaran.