Kemunculan game online menjadi salah satu fenomena yang sangat mencolok, popularitas game online kini telah membuat mayoritas orang menjadi ketergantungan akan game online. Akibatnya, hal ini memiliki konsekuensi negatif yang sangat berbahaya, terutama ketika anak-anak mulai menghabiskan waktunya secara berlebihan untuk bermain game online. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana komunikasi interpersonal orang tua dan guru BK dalam mengatasi siswa ketergantungan game online di SMPN 12 Tambun Selatan. Untuk dapat menemukan jawaban dari permasalahan tersebut, peneliti menggunakan konsep komunikasi interpersonal dan teori Johari Window dengan metode deskriptif kualitatif, dengan teknik pengumpulan data observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa komunikasi interpersonal orang tua, guru BK, dan siswa yang didasari keterbukaan, empati, sikap positif, sikap suportif, dan kesamaan. Dalam keterbukaan terjadi ketika orang tua dan guru BK saling berbagi informasi mengenai kebiasaan siswa, dari empati menunjukkan bahwa orang tua dan guru BK memahami perspektif siswa dalam menceritakan masalahnya. Selanjutnya, sikap positif meningkatkan motivasi dan percaya diri orang tua kepada siswa. Sikap suportif yang dilakukan oleh orang tua memberikan dorongan ke siswa untuk mengikuti aktivitas positif untuk mengurangi aktivitas siswa dalam bermain game online. Dengan kesamaan, dapat mendukung siswa dalam pengambilan keputusan untuk mengurangi ketergantungan game online.