Penelitian ini menganalisis isi kampanye boikot pada akun Instagram @LetsTalkPalestine untuk mengidentifikasi makna pesan, simbol yang digunakan, serta peran hashtag dalam memperkuat kampanye. Metode yang digunakan adalah analisis isi Krippendorff, dengan teori semiotika Roland Barthes sebagai kerangka untuk memahami makna denotatif dan konotatif dari simbol serta pesan yang disampaikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kampanye boikot menekankan keterlibatan perusahaan dalam kebijakan yang merugikan Palestina. Simbol visual seperti logo perusahaan dan warna merah memperkuat narasi kampanye, sementara hashtag membantu memperluas jangkauan dan membangun solidaritas digital. Konten tersebut tidak hanya menyampaikan informasi, tetapi juga mendorong keterlibatan audiens dalam aksi nyata, menjadikannya alat komunikasi yang efektif dalam meningkatkan kesadaran dan dukungan terhadap perjuangan Palestina.