Siswa sekolah dasar saat ini cenderung kurang tertarik untuk mempelajari budaya lokal, salah satunya ragam bentuk rumah adat Indonesia. Mereka lebih tertarik pada budaya global yang sedang trendi. Salah satu alasannya adalah karena proses pembelajaran yang berlaku saat ini masih bersifat konvensional dan monoton. Penggunaan metode pengajaran yang hanya disampaikan secara verbal dan melalui media tulis menjadikan rendahnya keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran. Banyak daerah yang memiliki warisan budaya berisiko kehilangan aset budaya berharga mereka karena minat dan upaya pelestarian yang terbatas. Transformasi digital memungkinkan terciptanya inovasi baru di ruang lingkup pendidikan. Sebagai teknologi yang mulai dikenal, augmented reality dapat dijadikan jembatan untuk menghubungkan siswa dengan keberagaman budaya lokal. Teknologi AR yang dirancang pada perangkat mobile merupakan media yang ideal untuk memotivasi generasi muda untuk menjaga keberlangsungan budaya lokal dengan cara yang modern dan sesuai dengan gaya hidup digital mereka. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi pemanfaatan teknologi augmented reality 3D yang dikolaborasikan dengan algoritma fast corner pada proses pembelajaran sebagai upaya meningkatkan minat belajar siswa dalam memahami bentuk-bentuk rumah adat yang ada di Indonesia. Pengembangan sistem model ADDIE menjadi plihan penulis dalam pembangunan aplikasi berbasis. Android dengan memanfaatkan pemrograman Unity 3D. Penelitian kali ini menghasilkan sebuah aplikasi untuk mengenal macam-macam bentuk rumah adat di Indonesia berbasis Android yang akan diaplikasikan pada siswa kelas 3 SD supaya mereka dapat merasakan pengalaman belajar yang lebih interaktif.