Sistem Monitoring Kualitas Air Minum pada Depot Air Minum di Wilayah Bekasi Utara Berbasis IoT (Internet of Things) Menggunakan Platform Node-Red dan Metode K-Means
Air minum isi ulang menjadi pilihan masyarakat karena lebih ekonomis dibandingkan air kemasan bermerek. Namun, lemahnya pengawasan menyebabkan kualitas air dari Depot Air Minum Isi Ulang (DAMIU) tidak selalu terjamin. Berdasarkan standar MENKES/PER/IX/1990, air minum harus memiliki pH 6.5–8.5 dan tingkat kekeruhan maksimal 5 NTU. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas air minum yang diproduksi di DAMIU dengan merancang perangkat pemantauan kandungan pH, suhu, dan zat terlarut dalam air. Selain itu, dilakukan analisis tingkat kualitas air minum menggunakan sistem terintegrasi dengan algoritma K-Means untuk pengelompokkan data. Pengukuran dilakukan pada 10 depot di Kecamatan Bekasi Utara dengan parameter pH, zat terlarut, dan suhu. Hasil pengukuran menunjukkan rata-rata pH 6–7.5, zat terlarut ≤200 ppm, dan suhu 13–16oC. Data dianalisis menggunakan algoritma K-Means Clustering, dengan hasil menunjukkan bahwa sampel lebih dekat ke Centroid 2 dengan nilai 30.0043. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam meningkatkan kualitas air minum isi ulang.