Masa dewasa awal merupakan fase perkembangan penting yang ditandai dengan tantangan besar, terutama dalam peralihan dari ketergantungan menuju kemandirian. Individu di fase ini sering menghadapi tekanan dari tuntutan finansial, pencapaian karier, serta ekspektasi sosial, yang sering memicu Quarter Life Crisis (QLC). Fenomena QLC melibatkan kecemasan emosional dan ketidakpastian akan masa depan, seperti kesulitan dalam menentukan arah hidup, membangun identitas diri, serta mengelola tekanan sosial. Penelitian ini menemukan bahwa individu dengan tingkat self-efficacy tinggi cenderung lebih mampu mengatasi QLC dengan baik. Self-efficacy memainkan peran penting dalam membantu individu mengelola stres, bertahan menghadapi tantangan, dan mencapai tujuan hidup. Studi kasus pada dewasa awal di Bekasi Utara menunjukkan bahwa tekanan lingkungan, ketidakmampuan keluar dari zona nyaman, serta kegagalan mencapai keberhasilan merupakan faktor utama penyebab QLC. Oleh karena itu, penguatan self-efficacy menjadi kunci dalam membantu individu menghadapi fase ini dengan lebih efektif.