Siswa memerlukan kesejahteraan sekolah yang baik untuk meningkatkan kenyamanan, kebahagiaan, dan mengurangi rasa takut mereka di lingkungan sekolah. Oleh karna itu siswa harus mempunyai Self-efficacy yang tinggi guna mengatur emosi, dorongan, dan perilaku mereka. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh self-efficacy terhadap school well-being siswa. Metode yang di gunakan dalam penelitian adalah pendekatan kuantitatif dengan teknik cluster sumpling, , melibatkan 127 responden. Hasil analisis data menunjukan keterkaitan signifikansi antara self-efficacy dan school well-being berkisar 0,328 hingga 0,648 untuk self-efficacy dan 0,328 hingga 0,605 untuk school well-being, yang melebihi ambang batas signifikansi sebesar 0.3. Koefisien korelasi sebesar 0.805 mengindetifikasi adanya hubungan yang sangat kuat antara self-efficacy dan school well-being. Hal ini berarti, self-efficacy berperan sebagai salah satu prediktor school well-being pada siswa. Untuk itu diharapkan dapat mengembangkan aspek self-efficacy kepada siswa dengan berbagai cara. Diharapkan dengan adanya self-efficacy, siswa dapat menunjukan keyakinan dan rasa percaya diri selama berada pada lingkungan sekolah.