Hubungan romantis idealnya didasarkan pada kesetaraan gender tanpa adanya dominasi. Namun, dalam kenyataannya, banyak individu terjebak dalam toxic relationship yang ditandai dengan pola komunikasi negatif dan ketidaknyamanan emosional. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis fenomena toxic relationship berdasarkan aspek-aspek tertentu dalam hubungan interpersonal siswa dan siswi dewasa awal. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif dengan uji normalitas dan uji karakteristik. Sampel penelitian terdiri dari 105 responden yang dipilih melalui teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 58,34% responden berada dalam kategori sedang dalam pengalaman toxic relationship, dengan nilai signifikansi sebesar 0,074. Data yang diperoleh menunjukkan bahwa toxic relationship di kalangan siswa SMK Telekomunikasi Telesandi Bekasi paling sering terjadi pada aspek bad temper. Metode yang digunakan adalah kuantitatif deskriptif dengan uji normalitas dan uji karakteristik. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 105 responden yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan nilai 58,34% yang menunjukkan kategori sedang dan nilai signifikasi menunjukkan sebesar 0,074. Artinya dalam penelitian ini dengan variabel Toxic Relationship data yang diperoleh bersifat normal dan terdapat adanya Toxic Relationship pada aspek tempramental di SMK Telekomunikasi Telesandi Bekasi pada angkatan 15 dan angkatan 16.