PT VMI adalah perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur komponen dan produk berbasis valve atau katup. Permasalahan yang dihadapai perusahaan tersebut saat ini adalah proses penyiapan drawing dan data sheet yang sering kali memakan waktu lebih dari yang diharapkan, mengakibatkan keterlambatan dalam respon terhadap permintaan pelanggan. Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi kapasitas kemampuan penyiapan dokumen drawing dan data sheet, baik pada kondisi saat ini maupun setelah digitalisasi dan menganalisa dampak reengineering proses bisnis terhadap efisiensi proses bisnis di PT VMI. Value Stream Mapping (VSM) adalah proses mengidentifikasi kemacetan, pemborosan, dan nilai tambah dalam aliran material dan informasi. Pemetaan alur proses bisnis setelah digitalisasi (Future State Mapping) memperlihatkan bahwa terdapat pengurangan (eliminasi) alur proses dan waktu pada alur proses bisnis, berupa perubahan person in charge antara current state value stream mapping dengan future state value stream mapping yaitu tidak ada keterlibatan kembali dari departemen engineering, yang artinya alur proses bisnis mengalamai penyederhanaan (simplification) proses. Berdasarkan penelitian dan perhitungan yang sudah dilakukan, dampak reengineering proses bisnis dengan metode value stream mapping terhadap efisiensi proses bisnis di PT VMI menghasilkan efisiensi sebesar 39,40%.