Analisis Beban Kerja dan Penentuan Jumlah Tenaga Kerja Optimal pada Operator Produksi dengan Metode Workload Analysis (WLA) di Perusahaan Manufaktur Part Otomotif
Perusahaan Manufaktur Part otomotif yang beralamat di Kecamatan Bantar Gebang, Kota Bekasi, Jawa Barat, mengalami permasalahan beban kerja berlebih pada operator produksi di stasiun kerja Braket Stay Fuel Tank akibat tidak mampu mengimbangi peningkatan permintaan dari customer disetiap periode produksi. Kondisi ini menyebabkan target produksi tidak tercapai serta berdampak negatif terhadap kesehatan pekerja. Analisa menggunakan metode Work Load Analysis (WLA) dengan teknik pengumpulan data menggunakan Work Sampling, pengolahan data dengan uji kecukupan data, uji keseragaman serta penentuan nilai Performance Rating dan Allowance, maka data menunjukan bahwa beban kerja setiap stasiun dengan satu operator mengalami beban kerja melebihi 100%, dengan Blanking 137%, Pierching 141%, Bending 143% dan Spot 152%. Untuk mengatasi permasalahan ini, dilakukan optimalisasi beban kerja dengan penambahan satu operator. Sehingga, jumlah nya menjadi dua operator pada Stasiun Blanking, Pierching, Bending, dan Spot dengan beban kerja dalam stasiun Blanking 68.6% Pierching 70.7%, Bending 71.3% dan Spot 75.8%. Rekomendasi yang diberikan berupa penambahan sistem kerja shift malam mulai pukul 19.00 – 04.00 WIB. Guna menyeimbangkan distribusi beban kerja dan meningkatkan produktivitas, implementasi rekomendasi ini diperkirakan membutuhkan tambahan biaya operasional sebesar Rp. 11.000.000 per bulan.