Natrium Benzoat merupakan bahan baku pasaran utama industri kimia yang sangat penting dalam kebutuhan sebagai bahan penunjang produksi yang membutuhkan jangka waktu penyimpanan cukup lama. Pra rancangan pabrik pembuatan Natrium Benzoat (C7H5O2Na) yang akan didirikan di Kawasan Industri KIEC, Provinsi Jawa Barat. Bahan baku utama yang dibutuhkan untuk memproduksi C7H5O2Na adalah Asam Benzoat (C6H5O2) dan Natrium Hidroksida (NaOH) dengan beberapa bahan baku penunjang seperti Granular Active Carbon (GAC). Dalam metode produksi yang digunakan adalah Netralisasi C6H5O2 dengan NaOH. Natrium Benzoat diproses dengan cara mencampurkan bahan baku utama sesuai dengan kebutuhan, dipanaskan dengan suhu 98°C dan tekanan 1 atm menggunakan alat Reaktor tangki berpengaduk (RATB). Bahan baku yang telah tercampur dan terbentuk menjadi produk dilarikan ke tangki Decolorisasi untuk menghilangkan senyawa organik dan menghilangkan warna keruh pada produk dengan mencampurkan Granular Active Carbon (GAC). Umpan masuk kedalan Filter Press untuk memisahkan GAC dan senyawa organik (C6H5O2 dan NaOH), dan dibentuk menjadi Granula pada Natrium benzoat dengan melewatkan udara kering pada alat Prilling Tower. Lalu dikeringkan produk dengan Roraty Dryer dan didinginkan dengan Rotary Cooler sampai suhu produk 30°C. Hasil evaluasi ekonomi didapatkan hasil Total Capital Investment (TCI) sebasar Rp 514.109.440.887, dan diperoleh hasil penjualan sebesar Rp 107.384.263.454 per tahun maka keuntungan yang dapatkan setelah pajak sebesar Rp165.206.559.160,-. Selain itu diperoleh juga Return of Investment (ROI) sebesar 20,89 %. Pay Out Time (POT) sebesar 3,83 tahun. Sehingga didaptkan nilai Break Event Point (BEP) sebesar 40,00 % dan Shut Down Point (SDP) sebesar 27,92 %. Berdasarkan pertimbangan hasil yang didapatkan pada hasil evaluasi ekonomi, maka pabrik Natrium Benzoat dengan kapasitas 15.000 ton/tahun ini layak untuk didirikan.

S10972

KIM 0002 2025

Bekasi

Tersedia