Sampah merupakan masalah lingkungan yang erat kaitannya dengan aktivitas manusia. Pengelolaan sampah bertujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dan kualitas lingkungan serta menjadikan sampah sebagai sumber daya. Pengelolaan sampah di pasar Babelan belum berjalan dengan baik serta TPS yang tersedia tidak digunakan secara maksimal. Hal ini dapat dilihat dari sampah-sampah berserakan di dalam lingkungan karena akibat dari para pedagang membuang sampah di lahan terbuka secara sembarangan, dikarenakan tidak adanya pewadahan, hingga belum dilakukannya pemilahan yang menyebabkan masih tercampurnya sampah yang dihasilkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jumlah timbulan dan komposisi sampah pasar Babelan, merekomendasikan tata kelola sistem persampahan dengan mengetahui pengetahuan pedagang dan pengelola pasar mengenai peran pengelolaan sampah. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode sampling didukung dengan data kuantitatif. Volume timbulan sampah yang dihasilkan dari 68 sample pedagang sebesar 1,6 m3 . Volume sampah dari total pedagang adalah 4,2 m3 /hari. Komposisi sampah terdiri dari sampah organik sebesar 70,69% dan sampah anorganik sebesar 29,31%. Rekomendasi untuk tata kelola sistem persampahan di pasar Babelan meliputi pewadahan, pengumpulan, pemindahan, pengangkutan, pengolahan dan pemilahan, dan pembuangan akhir. Berdasarkan hasil kuesioner, sebanyak 63,2% pedagang menyatakan bahwa pengetahuan mereka tentang pengelolaan sampah kurang maksimal. Sebanyak 76% responden pedagang mengaku tidak pernah melakukan pemilahan sampah dari sumbernya. Sebanyak 80,9% pengelola pasar menyatakan bahwa mereka cukup berperan dalam pengelolaan sampah, namun masih memerlukan peningkatan.

S10978

TLK 0005 2025

Bekasi

Tersedia