Pengolahan air baku menghasilkan lumpur sebagai limbah padat, yang jika tidak dikelola dengan baik dapat mencemari lingkungan, menyebabkan pendangkalan sungai, dan meningkatkan kekeruhan air. Limbah lumpur Instalasi Pengolahan Air Minum (IPAM) Tirta Bhagasasi mengelola lumpur dalam jangka pendek yang dihasilkan lalu ditampung di Sludge Drying Bed, sementara dalam jangka panjang, limbah tersebut dibuang ke landfilling sehingga menjadi permasalahan penting karena berpotensi menimbulkan bahaya pencemaran lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis optimasi kinerja durabilitas paving block dan mengetahui jumlah paving block yang terbuat dari lumpur IPAM daur ulang sebagai pengganti agregat halus paving block. Pada penelitian ini dibuat beberapa variasi komposisi lumpur IPAM yaitu 15%, 25% dan 35% dari komposisi total bahan paving block. Durabilitas paving block diukur menggunakan parameter kuat tekan yang mengacu pada SNI 03-1691-1996 tentang paving block. Metode penelitian ini bersifat eksperimen dengan pendekatan kuantitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa tipe I dengan komposisi limbah lumpur 15% memberikan hasil uji kuat tekan rata-rata sebesar 11,9 Mpa dan memenuhi uji mutu paving block kategori āDā sesuai dengan SNI-03-0691-1996. Paving block yang dapat diproduksi menggunakan limbah lumpur sebesar 15% dari Volume rata rata periode 3 bulan sebanyak 45.063.687 unit menggunakan 14.420,38 m3 lumpur kering.