Pengaruh Pelatihan dan Pengembangan Pegawai Terhadap Kinerja Pegawai dengan Kepuasan Kerja Kerja Sebagai Variabel Mediasi pada Kantor Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan kuesioner yang ditunjukan kepada pegawai Sektor Pemadam di Jakarta Timur. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur sebanyak 214. Teknik yang digunakan yaitu teknik hair. Penarikan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan membagikan kuesioner dengan jumlah sampel sebanyak 180 responden. Rancangan yang digunakan pada penelitian ini adalah pengajuan hipotesis menggunakan alat statistik SmartPLS 4.0. Hasil penelitian ini memberikan penjelasan bahwsa variabel pelatihan memegang pengaruh positif serta signifikan atas kinerja pegawai dimana pelatihan serta kepuasan kerja nilai t statistiknya 3.296 ini sudah di atas dari >1,96. Akibatnya bisa ditegaskan pelatihan mempengaruhi kepuasan kerja. Pelatihan dengan kinerja pegawai nilai t statistiknya 2.784 ini sudah di atas >1,96. Akibatnya bisa ditegaskan pelatihan mempengaruhi kinerja pegawai. Kepuasan kerja dengan kinerja pegawai nilai t statistiknya 3.439 ini sudah di atas dari >1,96 akibatnya bisa ditegaskan kepuasan kerja mempengaruhi kinerja pegawai. Pengembangan pegawai dengan kepuasan kerja nilai t statistiknya 6.127 ini sudah di atas dari >1,96. Akibatnya bisa ditegaskan pengembangan pegawai mempengaruhi kepuasan kerja. Pengembangan pegawai dengan kinerja pegawai nilai t statistiknya 2.477 ini sudah diatas dari >1,96. Akibatnya bila ditegaskan pelatihan mempengaruhi pengembangan pegawai. Kepuasan kerja dapat memediasi pengaruh pelatihan terhadap kinerja pegawai nilai t statistiknya 2.139 ini sudah di atas dari >1,96. Akibatnya bila ditegaskan kepuasan kerja dapat mempengaruhi pelatihan terhadap kinerja pegawai. Kepuasan kerja memediasi pengembangan pegawai terhadap kinerja pegawai nilai t statistiknya 3.169 ini sudah di atas dari >1,96. Akibatnya bila ditegaskan kepuasan kerja dapat mempengaruhi pengembangan pegawai kinerja pegawai.