Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana sikap dan perilaku tokoh Bagus dalam film Jatuh Cinta Seperti di Film-Film merepresentasikan romantisme, serta bagaimana struktur naratif film tersebut dikonstruksi menggunakan teori Vladimir Propp. Film ini menarik untuk dikaji karena menyajikan narasi cinta yang unik dan realistis melalui tokoh utama, Bagus, yang mengekspresikan perasaannya melalui skenario film yang ia tulis. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis naratif, berfokus pada identifikasi fungsi-fungsi naratif menurut Vladimir Propp yang membentuk alur cerita dan karakter Bagus. Data diperoleh melalui observasi terhadap film, dokumentasi scene pilihan yang relevan dengan tema romantisme, serta studi pustaka dari sumber-sumber terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa representasi romantisme dalam karakter Bagus tidak hanya mencerminkan emosi personal, tetapi juga merepresentasikan dinamika antara ekspektasi dan realitas cinta dalam konteks budaya Indonesia. Melalui pendekatan naratif Propp, penelitian ini menemukan bahwa beberapa fungsi seperti Initial Situation, Interdiction, Violation, Mediation, Difficult Task, Recognition, Transfiguration, dan Wedding muncul dalam perjalanan tokoh Bagus, memperkuat konstruksi cerita cinta yang matang dan membumi. Penelitian ini memberikan kontribusi dalam memahami bagaimana media populer seperti film membentuk dan merefleksikan konsep romantisme yang lebih realistis dan kontekstual bagi masyarakat Indonesia masa kini.