Seiring dengan pesatnya perkembangan media sosial di era modern ini, Desa Jayabakti telah mengalami perubahan yang cukup besar terutama oleh ibu- ibu. Facebook menawarkan berbagai fitur yang menarik sehingga membuat para ibu-ibu tertarik untuk menggunakan Facebook. Namun dibalik popularitasnya muncul berbagai permasalahan, seperti perubahan dalam kehidupan sosial mereka yang cenderung mengurangi interaksi secara langsung, serta banyaknya kebocoran data pribadi yang mereka bagikan di Facebook. Tujuan dari penelitian ini yaitu, untuk melihat bagaimana ibu rumah tangga mengontrol keterbukaan diri mereka di dalam status Facebook dan untuk mengetahui motivasi ibu rumah tangga menggunakan fitur update status mengenai keterbukaan diri mereka di Facebook. Penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Informan pada penelitian ini sebanyak 5 orang dan teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Dalam proses pemeriksaan data, peneliti menggunakan teknik triangulasi untuk memastikan keabsahan data. Hasil penelitian mengenai fenomena keterbukaan diri pengguna Facebook di kalangan ibu rumah tangga desa Jayabakti, dengan menggunakan teori manajemen privasi komunikasi, maka dapat disimpulkan bahwa, adanya kebutuhan untuk manajemen privasi komunikasi yang lebih baik. Meskipun mereka aktif menggunakan Facebook untuk berbagai tujuan, namun penting bagi mereka untuk memahami etika bermedia sosial dan menjaga privasi agar dapat memanfaatkan media sosial secara positif tanpa mengorbankan keharmonisan keluarga.