Penelitian ini mengkaji Komunikasi Guru dalam Pengelolaan Emosi Siswa Tunagrahita Ringan melalui Dukungan Sosial di SLB Negeri Bekasi Jaya. Metode yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kualitatif dengan pengumpulan data melalui wawancara mendalam dengan tiga guru, observasi langsung, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru secara konsisten menerapkan komunikasi empatik, adaptif, dan penuh kesabaran dalam interaksi sehari-hari dengan siswa. Guru tidak hanya menyampaikan materi akademik, tetapi juga berperan sebagai pendamping emosional dengan mendengarkan keluhan siswa, menggunakan bahasa dan metode yang disesuaikan, serta menjaga kestabilan suasana hati siswa. Dukungan sosial yang diberikan meliputi pendampingan emosional, penghargaan positif, bantuan praktis, dan informasi yang jelas, sehingga membantu siswa merasa aman, dihargai, dan termotivasi. Pengaruh komunikasi dan dukungan sosial guru ini terlihat pada peningkatan stabilitas emosi siswa, keberanian mereka mengungkapkan perasaan, serta keterlibatan aktif dan peningkatan pemahaman akademik sesuai kemampuan mereka. Temuan penelitian menegaskan peran ganda guru sebagai pengajar dan pendamping emosional, yang secara signifikan mendukung perkembangan sosial, emosional, dan akademik siswa tunagrahita ringan di lingkungan sekolah inklusif.