Minat baca anak-anak masih tergolong rendah, yang ditandai dengan rendahnya frekuensi membaca dan kurangnya ketertarikan terhadap buku. Hal ini menjadi perhatian berbagai pihak, termasuk komunitas literasi seperti Serambi Baca, yang berupaya meningkatkan minat baca melalui berbagai pendekatan komunikasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana upaya komunikasi yang dilakukan oleh Serambi Baca dalam membangun minat baca anak-anak melalui buku, serta untuk menganalisis efektivitas pendekatan komunikasi yang digunakan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi langsung terhadap kegiatan Serambi Baca, wawancara mendalam dengan pengelola dan relawan, serta dokumentasi kegiatan literasi yang dilakukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Serambi Baca menggunakan pendekatan komunikasi persuasif dalam menjalankan program literasinya. Komunikasi persuasif dilakukan melalui aktivitas yang menyenangkan seperti mendongeng, membaca bersama, dan diskusi ringan tentang buku. Upaya ini mampu membentuk suasana membaca yang menyenangkan dan mendorong tumbuhnya kebiasaan membaca di kalangan anak- anak. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa strategi komunikasi Serambi Baca terbukti efektif dalam membangun minat baca anak-anak, dan dapat dijadikan model bagi program literasi lainnya yang berbasis komunitas.