Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peredaran informasi palsu terjadi di grup WhatsApp Ibu-ibu PKK Perumnas 1 Bekasi. Latar belakang penelitian ini didasari oleh fenomena meningkatnya penyebaran informasi palsu di media sosial, khususnya pada aplikasi WhatsApp, yang menjadi salah satu sarana komunikasi utama di kalangan Ibu-ibu PKK. Rendahnya literasi informasi dan kebiasaan membagikan pesan tanpa verifikasi membuat grup WhatsApp rawan menjadi medium penyebaran informasi palsu. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Data diperoleh melalui teknik wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi terhadap lima informan yang tergabung dalam grup WhatsApp PKK RT005/RW002 Nuri 2 & 3 Perumnas 1 Bekasi. Analisis data dilakukan dengan mereduksi data, menyajikan data, dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis informasi palsu yang beredar meliputi isu kesehatan, penipuan lowongan kerja, informasi politik yang belum diverifikasi, dan pesan berantai yang bersifat sensasional. Penyebaran informasi palsu terjadi secara spontan dan cepat tanpa proses klarifikasi, didorong oleh rasa empati, kepercayaan terhadap pengirim, serta kurangnya kesadaran untuk mengecek sumber informasi. Meskipun ada beberapa anggota yang mencoba melakukan verifikasi, namun budaya literasi digital di dalam grup masih tergolong rendah. Penelitian ini menyarankan perlunya peningkatan literasi informasi di kalangan ibu-ibu PKK, pembuatan pedoman penggunaan grup WhatsApp, serta keterlibatan aktif pengurus PKK dalam mengedukasi anggota agar lebih selektif dan kritis dalam menerima dan menyebarkan informasi.