Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana komunikasi instruksional yang diterapkan oleh guru dalam membentuk kemandirian pada anak tunagrahita kelas X di SLB Ananda Mandiri Bekasi. Fokus penelitian terletak pada strategi komunikasi edukatif dan persuasif yang digunakan guru melalui program khusus bina diri, yang meliputi kegiatan merawat diri seperti mandi, makan, dan berpakaian. Pendekatan penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik deskriptif, serta pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru memanfaatkan komunikasi instruksional secara efektif dengan menggunakan bahasa sederhana, alat bantu visual, pengulangan instruksi, serta pendekatan individual yang disesuaikan dengan karakteristik masing-masing anak. Komunikasi instruksional tersebut terbukti mampu meningkatkan kemandirian anak tunagrahita sedang, khususnya dalam melakukan aktivitas dasar tanpa bantuan orang lain. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi pengembangan strategi pembelajaran di SLB dan memberikan kontribusi dalam kajian ilmu komunikasi, khususnya dalam konteks pendidikan anak berkebutuhan khusus.