Penelitian ini bertujuan untuk mendalami pengalaman korban kekerasan berbasis gender online pada pemain Mobile Legends perempuan di grup "Mabar Mobile Legends". Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan metode fenomenologi. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengalaman komunikasi pada pemain perempuan dapat muncul melalui aktivitas yaitu interaksi antar pemain, baik interaksi pada saat bermain game Mobile Legends maupun dalam grup Mabar Mobile Legends. Interaksi memunculkan kekerasan verbal dan kekerasan visual. Kekerasan verbal berupa kata seperti lonte, anak yatim, anak pelacur. Sedangkan kekerasan visual berupa stiker yang berbau seksualitas. Dari kekerasan muncul adanya pengalaman negatif yang menyebabkan rasa kesal, marah bahkan, malu.