Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan tentang proses komunikasi interpersonal yang diterapkan orang tua agar dapat meminimalisir dampak negatif penggunan gawai secara berlebihan pada anak yang dapat memicu penurunan interaksi sosial, gangguan emosional, serta penurunan konsentrasi belajar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, di mana data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi terhadap tiga informan yang merupakan orang tua dengan anak pengguna aktif gawai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses komunikasi interpersonal serta aspek yang meliputi keterbukaan, empati, dukungan, sikap positif, dan kesetaraan, memainkan peran penting dalam membentuk kesadaran anak terhadap dampak negatif gawai. Orang tua juga menerapkan pola komunikasi interpersonal berserta aspek-aspeknya untuk mengatur waktu penggunaan, pendampingan langsung, penyediaan aktivitas alternatif yang menarik. Temuan ini menegaskan bahwa keberhasilan pengasuhan di era digital sangat ditentukan oleh efektivitas komunikasi interpersonal antara orang tua dan anak.