Penelitian ini mengenai pola komunikasi yang dilakukan pengasuh dalam menumbuhkan kepercayaan diri anak asuh di Yayasan An-Nuur Cibitung. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pola komunikasi pengasuhan yang dilakukan pengasuh dan anak asuh dalam membangun kepercayaan diri di Yayasan An-Nuur. Penelitian ini menggunakan teori Penetrasi Sosial yang dikemukakan oleh Irwin Altman dan Dalmas Taylor (1973) untuk menggambarkan bagaimana kedekatan hubungan antara pengasuh dan anak asuh berkembang secara bertahap. Kemudian dikaji lebih mendalam lagi melalui pendekatan Humanistik (De Vito, 1972) di mana menekankan pada hubungan interpersonal yang mempengaruhi perubahan sikap anak asuh, melalui aspek keterbukaan, empati, sikap mendukung, sikap positif, dan kesetaraan. Metode penelitian yang digunakan adalah Deskriptif Kualitatif, dengan teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa pola komunikasi terjadi melalui serangkaian tahapan hubungan dan pendekatan yang pengasuh lakukan dalam membangun kepercayaan diri anak asuh. Tahapan hubungan terjadi dalam bentuk pengungkapan diri anak asuh, seperti reaksi timbal balik, pemberian motivasi, jaminan fasilitas, dan akses pendidikan. Pendekatan yang dilakukan pengasuh mengedepankan pada aspek keterbukaan, empati, sikap mendukung, sikap positif, dan kesetaraan. Kesimpulan merujuk pada pola komunikasi yang pengasuh bangun melalui serangkaian tahapan hubungan dan pendekatan untuk membangun kepercayaan diri anak asuh di Yayasan An-Nuur terjadi secara dua arah dan multi arah. Saran yang dapat diberikan untuk Yayasan An-Nuur agar pengasuh juga melakukan pendekatan dengan mengedepankan sikap bertanggung jawab dan pemikiran rasional kepada anak asuh, karena kepercayaan diri bukan hanya sekedar perasaan emosional melainkan juga bentuk pengalaman dan pembelajaran yang terstruktur mengingat setiap anak memiliki kemampuannya masing-masing dan kesempatan yang sama untuk menunjukan kepercayaan diri mereka.