Penelitian ini membahas bagaimana fashion streetwear digunakan sebagai sarana komunikasi nonverbal untuk menggambarkan identitas sosial dalam komunitas Jatiasih Skateboarding. Fashion streetwear tidak hanya berfungsi sebagai gaya berpakaian, tetapi juga menjadi simbol solidaritas, kebebasan, dan bentuk perlawanan terhadap budaya dominan. Melalui simbol-simbol visual seperti logo merek Thrasher, Vans, atau Supreme, anggota komunitas menyampaikan nilai-nilai yang mereka anut tanpa perlu menggunakan kata-kata. Simbol-simbol ini menjadi bentuk ekspresi diri yang menghubungkan anggota komunitas secara sosial dan emosional. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi langsung, dan dokumentasi terhadap anggota komunitas Jatiasih Skateboarding. Hasil penelitian menunjukkan bahwa elemen-elemen fashion streetwear tidak hanya berperan sebagai tren atau identitas visual, tetapi juga menjadi alat komunikasi nonverbal yang kuat untuk menunjukkan karakter, afiliasi sosial, dan nilai budaya komunitas. Gaya berpakaian yang seragam memperkuat rasa kebersamaan dan menciptakan solidaritas di antara para anggota, meskipun mereka berasal dari latar belakang ekonomi dan pribadi yang berbeda. Dengan demikian, fashion streetwear berfungsi sebagai simbol kolektif dalam komunitas skateboarding, yang tidak hanya membentuk identitas individu, tetapi juga memperkuat eksistensi budaya urban di tengah masyarakat. Penelitian ini menegaskan bahwa fashion streetwear dapat menjadi media komunikasi budaya yang efektif dan memiliki peran strategis dalam memperkuat ikatan komunitas.